Manokwari, Beritakasuari.com – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila ke-80, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan memimpin langsung upacara resmi yang digelar di halaman Kantor Gubernur.
Dalam kesempatan ini, Gubernur membacakan amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Prof. Yudian Wahyudi, yang menegaskan kembali posisi Pancasila sebagai fondasi kebangsaan di tengah arus globalisasi, digitalisasi, dan tantangan sosial yang kompleks.
“Pancasila bukan sekadar dokumen bersejarah atau simbol upacara. Ia adalah jiwa bangsa, kompas moral, dan fondasi pembangunan nasional,” ucap Dominggus saat membacakan pidato BPIP.
Pemerintah, melalui BPIP, telah merancang Asta Cita, delapan agenda prioritas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, dengan penekanan khusus pada penguatan ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.
Empat fokus utama yang menjadi perhatian aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam konteks kekinian meliputi:
- Pendidikan Nilai Pancasila Sejak Dini
Integrasi dalam kurikulum dan kehidupan sosial anak-anak dan remaja. - Reformasi Birokrasi Berbasis Keadilan
Pelayanan publik yang akuntabel, transparan, dan berpihak pada rakyat. - Ekonomi Inklusif dan Pro-Rakyat
Dukungan terhadap UMKM, koperasi, dan pelaku ekonomi lokal sebagai pilar keadilan ekonomi. - Etika dan Literasi Digital
Pencegahan hoaks, ujaran kebencian, dan polarisasi melalui penguatan etika di ruang maya.
- Pendidikan Nilai Pancasila Sejak Dini
Dominggus menegaskan bahwa menjaga keberlangsungan nilai-nilai Pancasila bukan hanya tugas negara, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk lembaga pendidikan, tokoh agama, adat, serta komunitas digital.
“Kita tak hanya ingin Indonesia maju dalam teknologi dan ekonomi, tetapi juga dalam moralitas dan etika publik,” tegasnya.
Upacara peringatan tersebut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, ASN, tokoh masyarakat, pelajar, dan mahasiswa, menjadikannya momentum reflektif untuk memperkuat semangat persatuan dan memperdalam pemahaman akan Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.