26.3 C
Manokwari
Saturday, December 6, 2025

Kinerja Keuangan Papua Barat dan PBD Tetap Tumbuh Positif

Must read

Manokwari, Beritakasuari.com – Sektor jasa keuangan di Papua Barat dan Papua Barat Daya tetap mencatatkan kinerja solid meskipun daerah tersebut tengah beradaptasi dengan penyesuaian dana transfer pemerintah. Dalam kegiatan journalist update di Manokwari, Kamis (4/12/2025), Kepala OJK Papua Barat dan Papua Barat Daya, Budi Rahman, menegaskan bahwa stabilitas keuangan masih terjaga dan menjadi fondasi bagi penguatan ekonomi regional. Ia menjelaskan bahwa data per Oktober 2025 menunjukkan tren peningkatan pada sejumlah indikator utama perbankan, mengindikasikan sektor keuangan daerah tetap berdaya tahan di tengah dinamika fiskal.

Laporan OJK memperlihatkan bahwa aset perbankan Papua Barat tumbuh 3,67 persen secara tahunan, diikuti lonjakan kredit sebesar 16,56 persen. Dana Pihak Ketiga memang tercatat turun tipis 0,41 persen, namun mulai pulih dengan pertumbuhan bulanan 4,93 persen. Kualitas kredit berada dalam kondisi sangat sehat dengan NPL 0,81 persen, sementara rasio intermediasi juga impresif dengan LDR mencapai 129,08 persen. Pada saat yang sama, Papua Barat Daya mencatat pertumbuhan aset 3,30 persen dan kenaikan kredit 4,24 persen secara tahunan. Meski DPK menurun 0,41 persen, indikator bulanan menunjukkan rebound 0,21 persen. NPL berada di level aman 1,92 persen dan LDR stabil di 104,42 persen.

OJK menilai penurunan DPK di kedua provinsi dipengaruhi implementasi penyesuaian dana transfer daerah seperti DAU, DAK Fisik, Dana Otsus, dan Dana Desa, sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi belanja pemerintah. Di sisi lain, sektor produktif justru menunjukkan penguatan. Penyaluran kredit UMKM di Papua Barat mencapai Rp3 triliun untuk 23.031 rekening dengan porsi terbesar di Manokwari sebesar Rp1,71 triliun. Papua Barat Daya mencatat total Rp2,49 triliun untuk 23.699 rekening, didominasi Kota Sorong sebesar Rp1,95 triliun. Untuk KUR, Papua Barat mencatat Rp532,99 miliar dengan serapan tertinggi di Manokwari, sedangkan Papua Barat Daya membukukan Rp731,02 miliar dengan Kota Sorong sebagai penyerap terbesar.

Penyaluran KPR subsidi melalui skema FLPP juga tetap meningkat. Papua Barat menyalurkan Rp159,45 miliar untuk 1.254 rekening, mayoritas di Manokwari. Sementara Papua Barat Daya menembus Rp717,89 miliar untuk 5.616 rekening, dengan konsentrasi tertinggi di Kota Sorong. Kinerja pasar modal daerah turut menunjukkan perkembangan positif dengan pertumbuhan jumlah Single Investor Identification yang mencapai 23,56 persen secara tahunan dan total 51.529 investor. Data tersebut memperlihatkan bahwa sektor keuangan di Papua Barat dan Papua Barat Daya tetap bergerak konstruktif dan menjadi salah satu pilar penting pembangunan ekonomi regional meski berada dalam masa penyesuaian fiskal.

More articles

Latest article