Manokwari Selatan, Beritakasuari.com – Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) mulai memfasilitasi pembentukan Koperasi Merah Putih di 57 kampung, sebagai langkah konkret menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 yang mewajibkan pendirian koperasi di setiap desa di seluruh Indonesia.
Tahapan awal dimulai dengan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang berlangsung serentak pada Rabu (28/5/2025), mencakup beberapa kampung di Distrik Ransiki, Momiwaren, dan Oransbari, termasuk Kampung Ransiki, Kampung Gaya Baru, Kampung Watariri, serta dua kampung lainnya.
“Kami hadir untuk memastikan pembentukan koperasi di seluruh kampung berjalan sesuai arahan pusat. Ini bukan pilihan, melainkan kewajiban yang harus ditindaklanjuti,” tegas Agustinus Iba, Kepala DPMK Mansel.
Ia menambahkan, Pemkab Mansel menargetkan pembentukan koperasi yang terstruktur hingga ke tahap pengesahan melalui akta notaris. Fokus awal diarahkan pada Distrik Oransbari, dengan pembentukan minimal dua hingga tiga koperasi secara lengkap.
Dukungan kolaboratif lintas elemen desa dari pendamping lokal hingga aparat distrik dianggap krusial untuk memastikan koperasi benar-benar menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi kemiskinan struktural dan ketertinggalan wilayah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Mansel, Albert Mokiri, mengungkapkan bahwa proses serupa sebelumnya telah dijalankan di wilayah perkotaan, dan kini fokus diarahkan ke tiga distrik terjauh: Nenei, Tahota, dan Isim.
“Untuk kampung yang lebih dekat, pengurus koperasi sudah terbentuk. Sekarang tinggal pengurusan akta notaris. Distrik-distrik yang lebih jauh akan menyusul setelah sosialisasi,” jelasnya.
Albert juga menyampaikan bahwa masyarakat menaruh harapan besar pada keberadaan koperasi ini, khususnya agar pemerintah baik daerah maupun pusat menyediakan infrastruktur pendukung seperti bangunan fisik koperasi dan gudang penyimpanan.
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memperkuat struktur ekonomi desa, tetapi juga menjadi tulang punggung penggerak ekonomi kerakyatan di wilayah Manokwari Selatan.