Sentani, Beritakasuari.com – Direktur RSUD Yowari, Petronela Risamasu, mengakui bahwa meskipun layanan kesehatan yang didanai Dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua terus ditingkatkan, masih terdapat banyak aspek yang perlu diperbaiki. Ia menekankan pentingnya pencegahan penyakit sebagai langkah utama menjaga kesehatan masyarakat, daripada hanya mengandalkan layanan medis yang tersedia.
“Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Jangan sampai keberadaan Dana Otsus membuat kita lalai dalam menjaga kesehatan,” ujar Risamasu dalam pernyataannya di Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (20/3/2025).
Pada 2024, RSUD Yowari menerima alokasi Dana Otsus sebesar Rp7,9 miliar yang telah digunakan untuk pengadaan alat kesehatan seperti EKG, mesin anestesi, USG, O₂Sel, serta obat-obatan dan bahan medis habis pakai. Selain itu, anggaran ini juga dialokasikan untuk layanan kesehatan masyarakat dan perorangan. Dari sisi realisasi, penggunaan anggaran secara fisik telah mencapai 100 persen, sementara dari aspek keuangan terserap hingga 99,38 persen.
Dalam hal pelayanan, RSUD Yowari memberikan kemudahan bagi Orang Asli Papua (OAP) yang belum memiliki BPJS Kesehatan. Layanan ini mencakup berbagai kondisi yang tidak ditanggung oleh BPJS, seperti kecelakaan akibat konsumsi alkohol dan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Selama 2024, tercatat 64 pasien rawat inap, 25 pasien operasi, 213 pasien rawat jalan, serta 27 pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan 3 pasien di Intensive Care Unit (ICU).
Tak hanya itu, Dana Otsus juga digunakan untuk biaya pemulasaraan jenazah OAP, meliputi formalin, pakaian, serta peti jenazah. Pada 2024, sebanyak 74 jenazah telah mendapatkan layanan ini. Tahun ini, alokasi anggaran meningkat menjadi Rp9,3 miliar, namun angka pemulasaraan jenazah meningkat drastis, mencapai 39 kasus hingga 17 Maret 2025.
Wakil Ketua I DPR Kabupaten Jayapura, Hariyanto Piet Soyan, menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi OAP yang didanai Dana Otsus. Ia mendorong adanya regulasi yang lebih sinkron terkait pelayanan kesehatan di wilayah tersebut, termasuk optimalisasi tenaga medis.
“Kita masih kekurangan dokter spesialis, seperti ahli jantung, ortopedi, bedah, paru, dan penyakit dalam. Harus ada peningkatan kapasitas tenaga medis agar pelayanan lebih optimal,” jelas Piet Soyan.
Ia juga meminta Pemerintah Kabupaten Jayapura memberikan dukungan tambahan bagi RSUD Yowari, termasuk pembangunan infrastruktur penunjang seperti pagar pembatas demi kenyamanan pasien dan tenaga medis.
Sementara itu, warga Sentani, Gotlif Rumbewas, berharap peningkatan layanan kesehatan dapat berjalan secara bertahap dan merata, sehingga manfaat Dana Otsus benar-benar dirasakan oleh OAP.
“Dana Otsus harus benar-benar menyentuh masyarakat asli Papua. Meski belum sempurna, perbaikan pelayanan kesehatan harus terus dilakukan,” tutupnya.