Jakarta, Beritakasuari.com Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato penting pada urutan ketiga dalam sesi ke-80 Debat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung pada Selasa, 23 September 2025, di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat. Dalam pidatonya yang berdurasi sekitar 20 menit, Presiden Prabowo dengan tegas menegaskan posisi Indonesia sebagai pendukung kuat Palestina dan mengutuk tindakan genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
Gaya penyampaian pidato dengan pengucapan diksi yang jelas dan ekspresi gestur yang kuat membuat pidato Presiden Prabowo menjadi sorotan dan mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan. Dino Patti Djalal, diplomat senior dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, menyampaikan penghargaan tinggi atas pidato tersebut. Dino menilai bahwa pidato ini menandai kembalinya Indonesia dalam diplomasi multilateral setelah absen secara fisik selama 11 tahun di sidang Majelis Umum PBB. Ia menyebut pidato Prabowo sebagai “pidato yang akan diingat dan dipelajari generasi mendatang.”
Selain itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B. Najamudin, memberikan pujian atas konsistensi Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan posisinya sebagai pelopor diplomasi global yang menempatkan perdamaian sebagai prioritas. Menurut Sultan, sikap Presiden Prabowo menunjukkan keseimbangan dalam politik luar negeri Indonesia, yakni menolak penjajahan dan mengutamakan keadilan serta perdamaian dunia. Pidato tersebut juga menghidupkan kembali prinsip politik luar negeri bebas aktif yang diwariskan oleh para pendiri bangsa.
Pidato Presiden Prabowo di forum dunia ini sekaligus mengokohkan posisi Indonesia di panggung diplomasi internasional, menunjukkan komitmen kuat bangsa dalam memperjuangkan hak asasi dan keadilan global.
