Manokwari, Beritakasuari.com, – Sinode Gereja Bethel Gereja Pentakosta (GBGP) di Tanah Papua melalui Badan Pekerja Klasis Kabupaten Manokwari merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 pada Jumat, 17 Oktober 2025. Kegiatan ini berlangsung di Hotel SMK 3 Manokwari dan dihadiri oleh berbagai tokoh gereja serta perwakilan pemerintah daerah.
Perayaan dibuka dengan ibadah syukur bersama yang menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang pelayanan GBGP di Tanah Papua. Seusai ibadah, panitia membacakan sejarah singkat perkembangan GBGP di wilayah tersebut, dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun sebagai tanda ungkapan syukur dan kebersamaan.
Pemotongan kue dilakukan oleh Ketua Umum Sinode GBGP di Tanah Papua, Pdt. Portunatus Numberi, didampingi Plt Kepala Biro Organisasi Setda Papua Barat, Herman Marthen Rumbewas, yang hadir mewakili Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan. Tema yang diangkat pada peringatan tahun ini, “Membangun Iman, Pengharapan, dan Kasih dalam Mewujudkan Pertumbuhan Gereja,” menjadi semangat utama seluruh jemaat untuk terus memperkuat pelayanan rohani dan kebersamaan dalam kasih Kristus.
Dalam sambutannya, Pdt. Portunatus Numberi menegaskan bahwa Sinode GBGP di Tanah Papua telah diakui secara resmi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Surat Keterangan Dirjen Bimas Kristen Nomor DJ.IV Tahun 2024 tertanggal 22 Juli 2024. Ia menekankan pentingnya kebersamaan dan loyalitas jemaat agar tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak benar.
Portunatus juga menyampaikan bahwa persoalan hukum yang sempat muncul telah tuntas dan dimenangkan oleh Sinode GBGP di Tanah Papua. Ia mengajak seluruh pelayan dan jemaat untuk terus melangkah bersama dalam kasih, menjaga persatuan, serta melayani dengan ketulusan demi kemuliaan Tuhan.
Sementara itu, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Herman Marthen Rumbewas, menyampaikan apresiasi atas kontribusi GBGP dalam membina kehidupan beriman dan membentuk karakter masyarakat Papua Barat. Menurutnya, peran gereja tidak hanya sebatas tempat ibadah, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun moral dan sumber daya manusia yang berintegritas.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara gereja dan pemerintah sangat penting untuk memperkuat fondasi sosial masyarakat, mendorong pembangunan yang adil, serta mewujudkan Papua Barat yang aman, sejahtera, dan berkeadilan.
Perayaan HUT ke-69 GBGP di Manokwari ini menjadi bukti nyata bahwa gereja tetap hadir sebagai pelita bagi umat, membawa semangat kasih, dan mempererat kebersamaan dalam iman di Tanah Papua.
