Teluk Bintuni, Beritakasuari.com – Kehadiran 45 Bintara baru di Polres Teluk Bintuni, Papua Barat, disambut dengan tradisi yang sarat makna: rendaman lumpur dan siraman water canon. Tradisi ini menjadi simbol penyucian dan penerimaan resmi para anggota muda ke dalam keluarga besar kepolisian di wilayah ujung timur Indonesia.
Sebanyak 44 polisi laki-laki (Polki) dan satu polisi wanita (Polwan) tersebut tiba di Mapolres pada Selasa (17/6/2025) setelah menempuh perjalanan dari Manokwari. Setibanya, mereka langsung diarahkan menuju sungai, tempat mereka berendam lumpur, lalu merayap dan berjalan jongkok menuju gerbang utama Mapolres.
Di lapangan apel, barisan dirapikan. Siraman water canon pun dilakukan, sebagai lambang pembaruan, kemurnian, dan kesiapan mental untuk mengemban tugas kepolisian.
Wakapolres Teluk Bintuni, Kompol Alexander Putra, menegaskan bahwa prosesi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk kehormatan dan rasa bangga yang diwariskan antar generasi anggota.
“Tradisi ini kami lakukan sebagai simbol penerimaan dan kebanggaan. Ini bukan hukuman, tetapi penghormatan agar para Bintara merasa diterima dan bangga berdinas di Teluk Bintuni,” ujar Alexander.
Dari total 45 Bintara, 35 di antaranya adalah lulusan angkatan 52, sementara 10 lainnya berasal dari angkatan sebelumnya (43, 47, 48). Sebagian telah mengikuti program magang di wilayah lain, seperti Bali dan Makassar, sebelum ditarik ke Polda Papua Barat dan ditempatkan di Polres Teluk Bintuni.
Sebagai bagian dari proses adaptasi, seluruh Bintara akan menjalani pembinaan intensif dan tinggal di barak khusus di kompleks Mapolres. Pendekatan ini bertujuan membangun soliditas dan kesiapan mental sejak hari pertama berdinas.
Dengan tradisi ini, Polres Teluk Bintuni tidak hanya menyambut personel baru, tetapi juga menanamkan nilai-nilai loyalitas, integritas, dan semangat korps sejak dini.
