26.5 C
Manokwari
Saturday, April 26, 2025

Musim Kemarau 2025 Dimulai: Papua Bagian Selatan Hadapi Risiko Cuaca Lebih Kering

Must read

Jakarta, Beritakasuari.comPapua bagian selatan diperkirakan akan mulai memasuki musim kemarau pada Mei 2025, seiring dengan transisi iklim global yang saat ini memasuki fase netral pasca-La Nina.

BMKG mengingatkan masyarakat dan sektor terkait untuk bersiap menghadapi potensi kekeringan, terutama karena musim kemarau tahun ini diprediksi akan berlangsung dengan intensitas lebih kering dari rata-rata normal.

“”ondisi iklim tahun ini cenderung normal karena tidak didominasi El Nino atau La Nina. Namun, sebagian wilayah, termasuk Papua bagian selatan, berpotensi mengalami kemarau dengan sifat bawah normal,” ungkap Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan, Jumat (25/4/2025).

BMKG mencatat, Papua bagian selatan termasuk dalam 14% zona musim (ZOM) yang mengalami musim kemarau dengan curah hujan di bawah rata-rata. Wilayah ini diperkirakan akan memasuki puncak musim kemarau pada Juni hingga Agustus, lebih cepat dari wilayah tengah dan timur Papua yang baru akan terdampak mulai Agustus 2025.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menekankan pentingnya kesiapsiagaan sektor pertanian, kehutanan, dan pengelolaan bencana dalam menghadapi risiko kekeringan dan kebakaran hutan.

“Penyesuaian pola tanam, pemilihan varietas tahan kering, serta pengelolaan air harus segera direncanakan di wilayah-wilayah yang rawan,” ujarnya.

Meski secara umum musim kemarau 2025 diperkirakan berlangsung lebih pendek dibandingkan tahun sebelumnya, variasi durasi antar wilayah cukup besar. Beberapa daerah seperti Sumatera dan Kalimantan akan mengalami kemarau hanya sekitar dua bulan, sementara wilayah di Sulawesi dapat mengalaminya hingga delapan bulan.

Menariknya, sekitar 26% wilayah Indonesia justru diprediksi mengalami kemarau dengan sifat atas normal, atau lebih basah dari biasanya, termasuk sebagian Papua bagian tengah yang tetap berpotensi menerima hujan lebih tinggi.

More articles

Latest article