Manokwari, Beritakasuari.com – Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, menegaskan bahwa wacana perubahan nama Bandara Rendani Manokwari harus melalui proses musyawarah yang melibatkan seluruh komponen masyarakat. Ia menilai keputusan penting seperti ini tidak boleh diambil secara sepihak.
“Untuk memutuskan perubahan nama, perlu ada forum bersama agar keputusan tersebut dapat diterima oleh semua pihak,” ujar Lakotani kepada wartawan, Sabtu (26/5/2025).
Menurutnya, Bandara Rendani merupakan salah satu infrastruktur vital yang mewakili Papua Barat, sehingga perubahan nama harus dipertimbangkan dengan matang. Pemerintah provinsi, kata Lakotani, berencana mengundang berbagai elemen masyarakat untuk membahas usulan tersebut secara terbuka.
Selain menyikapi perubahan nama Bandara Rendani, pendekatan serupa juga akan diterapkan dalam menentukan nama Rumah Sakit Provinsi Papua Barat yang hingga saat ini belum resmi dinamai.
“Iya, nanti kita diskusikan bersama. Nama yang dipilih harus bisa diterima luas agar tidak memicu polemik ataupun keresahan,” tambahnya.
Sebelumnya, Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengusulkan agar Bandara Rendani diubah namanya menjadi Bandara Ottow-Geissler Rendani Manokwari, sebagai bentuk penghormatan terhadap Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler, dua misionaris Jerman yang membawa Injil ke tanah Papua pada 5 Februari 1855 di Pulau Mansinam.
Hermus menyatakan, langkah ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya dan sejarah Manokwari sebagai pintu masuk peradaban modern di Papua.