Teluk Bintuni, Beritakasuari.com – Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, secara resmi mengumumkan hasil rekonstruksi Operasi Alfa Bravo Moskona 2025, yang menyimpulkan bahwa Iptu Tomi Samuel Marbun diduga kuat hanyut saat berusaha menyeberangi Sungai Rawara di Distrik Moskona Barat.
Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Andriano Ananta, Polres Teluk Bintuni, Kamis (1/5/2025), Irjen Isir menjelaskan bahwa rekonstruksi dilakukan langsung di lokasi kejadian dan dipimpin olehnya sebagai koordinator operasi. Dari simulasi tersebut, terungkap bahwa dari sembilan personel yang berenang menyeberangi sungai, hanya Iptu Tomi yang tidak berhasil mencapai seberang.
“Penyeberangan dilakukan tanpa menggunakan longboat. Semua personel berenang. Informasi yang sebelumnya menyebutkan tergelincir dari perahu tidak benar,” tegas Isir, sekaligus menjelaskan alasan barang pribadi milik Iptu Tomi—seperti rompi, pakaian dinas, dan senjata—masih utuh dan dikembalikan. “Barang-barang itu memang dititipkan terlebih dahulu di bivak sebelum penyeberangan,” tambahnya.
Dalam penjelasannya, Irjen Isir mengakui terdapat kelemahan dalam pengambilan keputusan di lapangan, terutama karena tidak digunakannya tali pengaman saat berenang menyeberangi sungai dengan arus deras. Berdasarkan pengamatan langsung yang ia lakukan di lokasi, arus di titik penyeberangan sangat kuat dan berisiko tinggi.
“Saya mendorong diri saya sendiri untuk uji situasi di lapangan. Kami coba melawan arus dengan tali, dan hasilnya, arus sangat kencang. Yang saya tidak pahami adalah kenapa tim memutuskan menyeberang tanpa tali pengaman,” ujarnya penuh keprihatinan.
Dalam kesempatan itu, Isir juga menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga besar Iptu Tomi Marbun atas belum ditemukannya jasad korban meskipun operasi pencarian telah dilakukan dalam tiga tahap.
“Saya mohon maaf secara pribadi dan sebagai pimpinan Polda. Upaya pencarian tahap I, II, dan III belum membuahkan hasil. Kami belum bisa memenuhi harapan keluarga,” ucapnya dengan tulus.
Konferensi pers ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy, Kepala Kantor SAR Papua Barat Yefri Sabaruddin, perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramanday, serta pejabat utama Polda Papua Barat, tim Inafis Mabes Polri, dan pihak keluarga.
Menutup pernyataannya, Kapolda menegaskan siap mempertanggungjawabkan seluruh proses pencarian dalam forum resmi, termasuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI, dengan membawa semua fakta yang ditemukan selama operasi berlangsung.