Jakarta, Beritakasuari.com – Presiden Prabowo Subianto melakukan lawatan strategis ke Eropa dalam rangka memperkuat hubungan bilateral, terutama di sektor perdagangan. Dalam kunjungan tersebut, salah satu agenda utama yang dibahas adalah penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan bahwa pembahasan substansi IEU-CEPA telah rampung. Isu yang selama ini menjadi kendala, seperti regulasi European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang berdampak pada ekspor sawit Indonesia, kini mulai mengalami pelonggaran dari pihak Uni Eropa.
“Uni Eropa mulai menunjukkan niat kuat untuk menjalin kemitraan jangka panjang dengan Indonesia. Karena itu, hal-hal seperti EUDR mulai melunak,” jelas Budi.
Proses panjang selama satu dekade dan 19 putaran negosiasi akhirnya membuahkan hasil. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa kesepakatan final akan segera ditandatangani secara resmi pada kuartal III 2025 di Jakarta.
Melalui perjanjian ini, produk ekspor Indonesia ke pasar Uni Eropa akan dikenakan tarif 0%, memberikan keunggulan kompetitif bagi industri nasional.
Presiden Prabowo dijadwalkan mengumumkan rampungnya IEU-CEPA secara resmi dalam waktu dekat, menandai babak baru kemitraan strategis Indonesia dengan salah satu blok ekonomi terbesar dunia.
