Manokwari, Beritakasuari.com – Universitas Papua (UNIPA) resmi membuka Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025 dengan melibatkan 1.999 mahasiswa baru. Jumlah ini disebut sebagai capaian tertinggi dalam sejarah kampus yang berdiri di Manokwari tersebut.
Rektor UNIPA, Hugo Warami, menyebut PKKMB tahun ini menjadi momen istimewa karena seluruh mahasiswa baru secara serentak mengenakan mahkota, noken, dan batik Papua.
“Pilihan saudara masuk UNIPA menambah daya tampung kampus hingga 3.000 mahasiswa. Ini adalah sejarah baru yang akan kita catat di Museum Rekor Indonesia (MURI),” ujar Warami saat membuka kegiatan di Aula Utama UNIPA.
Jika digabung dengan panitia dan civitas akademika, jumlah peserta yang menggunakan atribut budaya Papua mencapai lebih dari 2.000 orang.
Warami menegaskan, kegiatan ini bukan hanya bersejarah bagi UNIPA, tetapi juga memberikan dampak langsung pada ekonomi lokal. Ribuan mahasiswa membeli batik Papua, mahkota, dan noken dari mama-mama Papua di pasar, sehingga turut menggerakkan sektor industri kreatif daerah.
“Mahasiswa baru ini bukan hanya bagian dari sejarah kampus, tetapi juga penggerak ekonomi masyarakat Papua,” tambahnya.
PKKMB UNIPA digelar serentak di tiga lokasi, yakni Manokwari, Aimas (Sorong), dan Raja Ampat, sehingga manfaatnya dirasakan lebih luas.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga menetapkan kebijakan baru: seluruh civitas akademika UNIPA wajib mengenakan batik Papua dan noken setiap hari Kamis.
“Tolong dicatat, setelah PKKMB berakhir setiap Kamis wajib memakai batik Papua dan noken. Ini bentuk penghargaan budaya lokal,” tegas Warami.
Untuk memastikan kepatuhan, UNIPA menyiapkan program UNIPA Awards yang akan diberikan pada November mendatang bagi fakultas yang konsisten menjalankan aturan tersebut.
Warami juga menyinggung soal dukungan pendidikan. Saat ini, UNIPA mengelola sekitar 2.100 beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar), dan ia berharap setidaknya separuh mahasiswa baru bisa mendapatkannya.
“Nama baik kampus ada di tangan saudara. Mari serius belajar, jangan sampai tercatat dengan rekam digital buruk. UNIPA adalah pilihan hati masyarakat Papua,” pungkasnya.