“Jumlah SPPG yang dibangun di Manokwari akan disesuaikan dengan jumlah siswa yang harus dilayani. Misalnya, jika terdapat 153.000 siswa di daerah tersebut, maka sekitar 50 SPPG akan dibangun. Setiap SPPG akan diisi oleh 37 relawan dan 3 orang pengawas yang telah mendapatkan pelatihan khusus dari BGN,” ungkap Alfa pada hari Selasa.

Para relawan yang terlibat dalam program ini merupakan warga lokal yang akan dibimbing oleh pengawas dalam proses memasak dan menyiapkan makanan. Hal utama yang harus diperhatikan adalah pemenuhan gizi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh BGN. Meskipun baru ada 2 SPPG yang sudah dibangun, Alfa optimis bahwa program ini akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.

Meskipun mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat pada awal pelaksanaan program MBG, Alfa percaya bahwa dengan manajemen yang baik, program ini akan memberikan dampak positif kepada anak-anak sekolah. Pentingnya sosialisasi, seminar, dan diskusi untuk memperkenalkan program ini kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman atau penilaian negatif terhadap program tersebut.

Dengan langkah-langkah yang cermat dan profesional, BGN berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya pemenuhan gizi bagi siswa-siswa di Kabupaten Manokwari.

Dengan kerjasama antara pihak terkait dan partisipasi aktif dari masyarakat setempat, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan anak-anak di daerah tersebut.