Teluk Wondama, Beritakasuari.com – Sebanyak 40 calon pemandu ekowisata dari Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, mengikuti praktik lapangan intensif di Bukit Aitumieri sebagai bagian dari peningkatan kompetensi sumber daya manusia pariwisata lokal. Mereka mendapatkan pembekalan langsung mengenai teknik kepemanduan, kemampuan interpretasi, hingga cara menyampaikan cerita sejarah dengan lebih menarik. Instruktur dari Himpunan Pramuwisata Indonesia Papua Barat, Yansen Saragih, menjelaskan bahwa peserta diajak untuk melihat dan mencoba sendiri bagaimana memandu wisatawan dengan benar agar memiliki kesiapan serta kepercayaan diri ketika berada di situasi lapangan yang sesungguhnya.
Kegiatan praktik ini merupakan puncak dari rangkaian pelatihan yang diselenggarakan Bidang Destinasi Wisata Disparbud Teluk Wondama pada 11–13 Desember 2025. Peserta yang berasal dari empat distrik mempraktikkan berbagai teknik yang sebelumnya dipelajari dalam sesi teori, mulai dari menyapa wisatawan, memperkenalkan lokasi kunjungan, hingga menutup perjalanan dengan cara yang profesional. Selain itu, mereka juga dilatih menginterpretasikan cerita sejarah Aitumieri dan menyampaikan daya tarik alam secara informatif namun tetap engaging.
Manajemen perjalanan menjadi bagian penting dalam pelatihan ini. Para peserta mempelajari cara mengatur ritme trekking, menilai kondisi medan, dan menerapkan standar keselamatan yang wajib dipahami oleh seorang pemandu ekowisata. Diskusi aktif dan praktik dalam kelompok kecil menunjukkan antusiasme peserta yang berusaha mengasah kemampuan lapangan dengan serius. Seorang peserta dari Distrik Wasior, Syane Suabey, menyampaikan bahwa praktik langsung membuatnya semakin memahami peran pemandu yang bukan hanya memberi arah, tetapi juga menjadi pencerita dan penjaga keselamatan wisatawan.
Ketua HPI Papua Barat, Matias Rumbruren, menilai Aitumieri sebagai lokasi yang sangat tepat untuk melatih calon pemandu, mengingat medannya yang menantang serta nilai sejarahnya yang tinggi. Menurutnya, seorang pemandu di sektor ekowisata perlu memiliki kemampuan storytelling yang kuat, terutama ketika berada di situs-situs dengan latar sejarah penting. Melalui pelatihan ini, 40 calon pemandu diharapkan mampu memberikan pengalaman wisata yang lebih profesional, sekaligus mendukung pengembangan sektor pariwisata Teluk Wondama dan memberi dampak positif bagi ekonomi lokal.



