Jakarta, Beritakasuari.com – Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik ke-266, telah wafat dalam usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif akibat pneumonia. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Sebagai bentuk penghormatan, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menggelar masa berkabung selama sembilan hari atau Novemdiales, mulai Sabtu (26/4) hingga Minggu (4/5). Sekretaris KAJ, Romo V. Adi Prasojo, menyampaikan bahwa masa berkabung ini mengikuti tradisi Tahta Suci dalam menyambut kepergian seorang Paus.
Dalam keterangan resminya, KAJ juga mengimbau seluruh paroki untuk membunyikan lonceng gereja serentak pada pukul 15.00 WIB selama 3–5 menit bertepatan dengan waktu pemakaman Paus Fransiskus.
KAJ memberikan arahan agar setiap paroki melaksanakan Misa Arwah selama sembilan hari, atau misa dengan intensi khusus untuk kedamaian abadi Paus Fransiskus dalam rangkaian liturgi pekan Paskah. Selain itu, para pastor paroki juga diminta untuk mendorong komunitas umat di lingkungan masing-masing mengadakan doa bersama selama masa Novemdiales.
Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, terpilih sebagai Paus pada tahun 2013 melalui konklaf, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mundur karena kondisi kesehatan. Selama kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal luas sebagai figur pembaharu yang mendorong inklusivitas, kesederhanaan, dan pelayanan kepada kaum marginal.
Wafatnya Paus Fransiskus menandai akhir dari satu era dalam sejarah Gereja Katolik. Umat Katolik Indonesia diajak untuk bersama-sama mengenang dan mendoakan beliau dengan penuh kasih dan hormat.
