25.5 C
Manokwari
Tuesday, April 1, 2025

HPI Papua Barat Dorong Optimalisasi Pariwisata untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah

Must read

Manokwari, Beritakasuari.comHimpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Papua Barat menyoroti besarnya potensi pariwisata di wilayah tersebut yang hingga kini belum dikelola secara optimal. Organisasi ini mendorong pemerintah daerah untuk memberikan perhatian lebih dalam pengembangan sektor pariwisata guna meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Ketua Biro Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) DPD HPI Papua Barat, Yensen Seragih, menekankan bahwa Papua Barat memiliki kekayaan wisata yang luar biasa, mulai dari wisata bawah air hingga pegunungan yang menjadi habitat burung endemik. Namun, menurutnya, promosi terhadap potensi unggulan tersebut masih belum maksimal.

“Kita memiliki destinasi yang luar biasa, dari wisata laut, daratan, hingga Pegunungan Anggi yang terkenal dengan keberagaman burung endemik yang banyak diminati wisatawan mancanegara. Sayangnya, promosi kita belum terarah. Potensi yang seharusnya menjadi daya tarik utama justru kurang mendapatkan perhatian,” ungkap Seragih saat ditemui di Swiss Belhotel Manokwari.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian, wisatawan yang berkunjung ke Papua Barat rata-rata menghabiskan sekitar Rp 10 juta per hari. Dengan target kunjungan mencapai 1.000 kali, potensi pendapatan yang dapat diperoleh mencapai Rp 10 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata dapat menjadi sumber ekonomi yang signifikan jika dikelola dengan baik.

Selain promosi yang lebih efektif, Seragih menekankan pentingnya pemberdayaan pemandu wisata lokal agar dapat berkontribusi dalam mengembangkan sektor pariwisata. Ia juga menyoroti perlunya sinergi antara berbagai dinas terkait, seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang berperan dalam pelatihan, serta Dinas Pariwisata yang bertanggung jawab atas promosi destinasi unggulan.

“Dibutuhkan kerja sama lintas sektor untuk memastikan perkembangan pariwisata yang berkelanjutan. Pemerintah harus memilih figur-figur yang berkompeten dan mampu bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan guna mendorong pertumbuhan sektor ini,” tambahnya.

Selain itu, ia juga mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk lebih aktif mengembangkan wisata berbasis kerakyatan. Beberapa contoh destinasi yang telah menunjukkan potensi besar antara lain Kampung Kwawi di Manokwari yang dikenal sebagai kampung wisata, Kampung Aisakdami di Wondama, komunitas Suku Mairasi di Kaimana, serta Kampung Lobo.

“Jika wisatawan semakin banyak berkunjung, maka perputaran uang di daerah meningkat dan dampaknya bisa menekan inflasi. Oleh karena itu, kita perlu memastikan bahwa potensi wisata yang kita miliki dapat dikembangkan secara maksimal demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

More articles

Latest article