Teluk Bintuni, Beritakasuari.com – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-22 Kabupaten Teluk Bintuni, pemerintah daerah menggelar Festival Truk Budaya Tujuh Suku, sebuah parade unik yang memadukan seni, budaya, dan identitas lokal dalam balutan kendaraan hias.
Festival yang berlangsung meriah pada Selasa pagi ini mengambil rute dari Kompleks Kantor Dinas Perhubungan di Distrik Bintuni dan berakhir di Gelanggang Argosigemerai SP 5 pusat perayaan HUT Teluk Bintuni tahun ini. Puluhan kendaraan roda empat hingga roda enam disulap menjadi miniatur rumah adat, lengkap dengan ornamen khas dan pertunjukan budaya yang menyertainya.
Parade ini menampilkan kekayaan tradisi dari tujuh suku asli Teluk Bintuni, yakni Sebyar, Wamesa, Kuri, Irarutu, Moskona, Sough, dan Sumuri. Setiap suku mempersembahkan penampilan budaya mereka melalui tarian, musik tradisional, dan busana etnik yang mencerminkan identitas masing-masing komunitas.
Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Teluk Bintuni, Frans N. Awak, secara resmi melepas rombongan parade dalam sebuah upacara pembukaan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa perayaan tahun ini mengusung tema “Serasi Menyapa Senja”, sebagai simbol keharmonisan, harapan, dan kebangkitan kultural masyarakat Teluk Bintuni.
“Festival ini bukan semata-mata bentuk hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai ruang edukatif yang memperkenalkan kekayaan warisan budaya kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda,” ujar Frans.
Ia juga menegaskan pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur. “Kita memiliki tanggung jawab kolektif untuk menjaga identitas budaya agar tetap hidup dan relevan di tengah arus perubahan zaman,” tambahnya.
Festival ini diharapkan tidak hanya memperkuat semangat persatuan dalam keberagaman, namun juga menjadi momentum tahunan yang mendorong revitalisasi budaya di tingkat lokal dan nasional.