28.2 C
Manokwari
Saturday, June 21, 2025

Harga Emas Tergelincir, The Fed Tahan Suku Bunga dan Isyaratkan Ketidakpastian Inflasi

Must read

Jakarta, Beritakasuari.comHarga emas mengalami pelemahan setelah Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya, sambil memberikan sinyal bahwa inflasi dapat kembali meningkat dalam beberapa bulan ke depan.

Harga emas spot tercatat turun 0,4% menjadi US$ 3.374,75 per ons, sementara kontrak emas berjangka AS justru sedikit menguat sebesar 0,03% ke level US$ 3.408,10 per ons.

Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam pernyataannya menegaskan pendekatan “wait and see”, menyebut bahwa meskipun pemangkasan suku bunga tetap menjadi opsi pada September, arah kebijakan masih sangat bergantung pada data inflasi mendatang. Hal ini dianggap pasar sebagai sinyal hati-hati, bukan keputusan dovish.

“Pernyataan Powell mengurangi optimisme pasar yang sempat muncul. Pasar menanti emas kembali stabil di atas US$ 3.400 untuk menunjukkan kekuatan teknikal,” ujar analis independen Tai Wong seperti dikutip Reuters (19/6/2025).

Dalam dinamika pasar logam lainnya, perak spot turun 1,5% ke US$ 36,70 per ons, sedangkan platinum melonjak 4,3% ke US$ 1.319,03 — tertinggi sejak Februari 2021. Paladium justru turun tipis 0,5% ke US$ 1.046,75.

Managing Partner Sprott Inc, Ryan McIntyre, mencatat bahwa ketidakpastian kebijakan dan potensi efek tarif dagang baru dari pemerintahan Trump mendorong investor mencari instrumen alternatif di luar dolar AS.

Sementara itu, Goldman Sachs dalam catatannya menyebut lonjakan harga platinum dan perak baru-baru ini lebih disebabkan oleh aksi spekulatif, ketimbang faktor fundamental yang mendukung.

Pasar global saat ini berada dalam mode waspada, menanti kejelasan data inflasi berikutnya serta arah kebijakan moneter AS di paruh kedua 2025.

More articles

Latest article