26.2 C
Manokwari
Thursday, August 14, 2025

Dinkes Papua Barat Dorong Kolaborasi Lintas Sektor untuk Eliminasi TBC 2030

Must read

Manokwari, Beritakasuari.comDalam upaya mendukung target nasional eliminasi TBC tahun 2030, Dinas Kesehatan Papua Barat menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas layanan kesehatan dalam program TBC. Acara yang dilaksanakan di Hotel Aston Niu Manokwari, Senin (23/6/2025), turut dirangkai dengan Workshop Kolaborasi TBC bertema pelayanan TB-HIV, sistem rujukan terpadu, dan peran Koalisi Organisasi Profesi (KOPI TB).

Kepala Dinkes Papua Barat, dr. Alwan Rimosan, menyampaikan bahwa tantangan TBC di wilayah Papua Barat masih besar, termasuk keterbatasan notifikasi kasus dan rendahnya cakupan pengobatan. Hingga 2023, hanya 54,84% dari estimasi kasus TBC yang berhasil ditangani.

“Papua Barat menempati peringkat ke-4 nasional dalam capaian penemuan kasus, namun masih ada 21% kasus yang tidak terlaporkan. Ini menjadi pekerjaan besar bersama,” ujar Rimosan.

Insiden TBC tahun 2024 diperkirakan mencapai 3.260 kasus, dengan 95 di antaranya merupakan TBC Resisten Obat (RO). Kabupaten seperti Manokwari, Fakfak, dan Teluk Bintuni mencatat kinerja baik, namun Manokwari Selatan dan Pegaf masih menjadi fokus perhatian.

Melalui workshop ini, Dinkes mendorong pelibatan klinik swasta, rumah sakit, dan dokter praktik mandiri (TPMD) dalam sistem notifikasi, pelacakan, hingga pelaporan kasus. Kegiatan juga diisi dengan webinar tata laksana TBC, pelatihan pengemasan sampel, serta penandatanganan MoU kerjasama layanan TBC.

“Kami ingin membangun sinergi menyeluruh antara layanan pemerintah dan swasta. Implementasi Peraturan Gubernur No. 37/2024 menjadi kunci dalam memperkuat regulasi daerah tentang TBC,” tegasnya.

Kegiatan ini dibiayai oleh Global Fund (GFATM) dan melibatkan berbagai rumah sakit, klinik, serta dinas kesehatan kabupaten/kota. Rimosan berharap melalui pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan, Papua Barat dapat bebas TBC tepat waktu.

More articles

Latest article