Teluk Bintuni, Beritakasuari.com – Dalam memperingati Hari Bumi tahun ini, Wakil Bupati Teluk Bintuni, Joko Lingara, meluncurkan program penanaman sejuta pohon matoa sebagai bagian dari gerakan nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Kegiatan ini berlangsung di Kampung Banjar Ausoy, Distrik Manimeri, dan dihadiri berbagai unsur masyarakat, tokoh agama, serta perwakilan lintas sektor.
Dalam sambutannya, Wabup Joko menyampaikan bahwa penanaman pohon bukan hanya kegiatan simbolik, melainkan bentuk nyata komitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. Ia menekankan bahwa satu pohon yang ditanam hari ini adalah harapan bagi masa depan yang lebih sehat dan hijau.
“Ini adalah investasi ekologis jangka panjang yang tidak bisa ditunda. Dari satu pohon matoa, kita berkontribusi untuk menjaga kestabilan iklim, mengurangi risiko bencana, serta memulihkan ekosistem yang rusak,” tegasnya.
Joko juga menautkan gerakan penghijauan ini dengan kebijakan nasional dalam kerangka Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya rehabilitasi lahan kritis serta penanggulangan dampak perubahan iklim. Ia menyebut bahwa Teluk Bintuni masih memiliki banyak lahan yang perlu direstorasi akibat kerusakan lingkungan.
Tak hanya dalam aspek ekologis, program ini juga mengandung makna spiritual. Menurut Joko, penanaman pohon adalah bagian dari ekoteologi—yakni upaya menjaga bumi sebagai wujud syukur dan tanggung jawab kepada Tuhan.
“Kita tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanam harapan, keadilan, dan kasih terhadap ciptaan Tuhan. Ini panggilan moral dan spiritual kita semua,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan aktif dari Kantor Kemenag Teluk Bintuni dalam merealisasikan program ini secara cepat dan tepat sasaran.
Menutup sambutannya, Joko mengajak semua pihak, baik masyarakat umum, tokoh agama, maupun lembaga pemerintah, untuk menjadikan gerakan sejuta matoa sebagai gerakan kolektif berkelanjutan yang memperkuat visi pembangunan daerah: Teluk Bintuni yang SERASI (Sejahtera, Religius, Aman, Sehat, dan Inovatif).