28.8 C
Manokwari
Monday, October 20, 2025

Tren Menurun iPhone Air, Apple Kurangi Produksi

Must read

Jakarta, Beritakasuari.com – Minat terhadap smartphone super tipis tampaknya tidak sekuat yang diperkirakan. Berdasarkan laporan dari Mizuho Securities, Apple dikabarkan berencana memangkas produksi iPhone Air hingga satu juta unit pada tahun ini. Langkah tersebut diambil karena penjualan perangkat tersebut tidak mencapai target yang diharapkan perusahaan.

Sementara itu, model lain dari seri iPhone 17 justru menunjukkan performa yang jauh lebih baik. Penjualan iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max tercatat meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan, varian standar iPhone 17 disebut menjadi salah satu yang paling sukses, menorehkan hasil lebih tinggi daripada pendahulunya, iPhone 16.

Sebagai konsekuensinya, Apple akan menaikkan volume produksi model-model yang laris hingga dua juta unit tambahan. Dengan peningkatan ini, total proyeksi produksi seri iPhone 17 naik dari 88 juta menjadi 94 juta unit untuk awal tahun 2026. Kondisi ini menunjukkan bahwa penurunan minat terhadap iPhone Air tidak terlalu berdampak besar terhadap keseluruhan performa seri tersebut, terutama karena permintaan tinggi di sejumlah pasar seperti Indonesia, di mana stok cepat habis akibat pre-order masif.

Menariknya, kabar serupa juga datang dari pesaing utama Apple. Laporan terbaru mengungkap bahwa Samsung telah membatalkan rencana peluncuran penerus Galaxy S25 Edge, perangkat yang sebelumnya digadang-gadang sebagai pesaing langsung iPhone Air. Keputusan itu disebut-sebut dipicu oleh tren pasar yang menunjukkan minat menurun terhadap kategori ponsel ultra tipis.

Walaupun demikian, iPhone Air tetap mencatat pencapaian menarik di beberapa wilayah. Menurut laporan Apple Insider, perangkat ini ludes terjual dalam hitungan jam di China setelah sempat tertunda perilisannya karena masalah regulasi. Namun, di pasar Barat, performa penjualannya bulan lalu belum memenuhi ekspektasi.

Fenomena ini memperlihatkan bahwa tren smartphone super tipis mungkin tidak menjadi daya tarik utama bagi konsumen global saat ini. Fokus pengguna tampaknya mulai bergeser pada performa, daya tahan baterai, dan fitur inovatif ketimbang desain ultra ramping yang selama ini dijadikan nilai jual utama.

More articles

Latest article