Jakarta, Beritakasuari.com – Pemerintah Amerika Serikat secara resmi mengeluarkan larangan bagi warganya untuk bepergian ke wilayah Papua Tengah dan Papua Pegunungan di Indonesia. Kebijakan ini tertuang dalam pembaruan travel advisory yang dirilis oleh Kedutaan Besar AS di Jakarta pada Selasa, 13 Mei 2025, melalui laman resminya.
Dalam dokumen tersebut, AS menetapkan kedua wilayah tersebut sebagai daerah dengan tingkat risiko tinggi karena meningkatnya potensi konflik bersenjata, unjuk rasa yang berujung kekerasan, hingga ancaman penculikan terhadap warga asing.
“Unjuk rasa yang berpotensi rusuh dan konflik senjata di Papua dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian bagi warga negara AS. Hindarilah kerumunan dan kegiatan demonstrasi,” tulis pernyataan resmi Kedubes AS.
Pemerintah AS juga menyatakan keterbatasannya dalam memberikan layanan konsuler dan bantuan darurat di wilayah tersebut. Bahkan staf diplomatik AS harus memperoleh izin khusus untuk memasuki kawasan Papua Tengah dan Papua Pegunungan.
Secara keseluruhan, tingkat nasihat perjalanan untuk Indonesia tetap berada pada Level 2 (dari 4), yang berarti meningkatkan kewaspadaan. Namun, Papua Tengah dan Papua Pegunungan berada dalam pengecualian yang lebih ketat.
Selain isu keamanan di Papua, AS juga mengingatkan warganya akan risiko bencana alam di Indonesia, termasuk gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami. Potensi kerusuhan dalam demonstrasi di kota-kota besar seperti Jakarta juga menjadi perhatian.
“Pantau terus perkembangan melalui media lokal, dan siaplah untuk menyesuaikan rencana perjalanan Anda sesuai situasi di lapangan,” demikian imbauan terakhir yang disampaikan oleh Kedutaan Besar AS.
