27.6 C
Manokwari
Friday, May 30, 2025

Tim DVI dan INAFIS Rampungkan Identifikasi 15 Korban Banjir Bandang Arfak

Must read

Pegunungan Arfak, Beritakasuari.com Tim Disaster Victim Identification (DVI) bersama Unit INAFIS dari Kepolisian Daerah Papua Barat berhasil menyelesaikan proses identifikasi terhadap seluruh korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Pegunungan Arfak.

Hingga Sabtu (24/5), total 15 jenazah telah diterima oleh tim identifikasi, dan seluruhnya telah berhasil diidentifikasi secara menyeluruh. Dari jumlah tersebut, 13 jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga, sementara dua lainnya atas nama Jupri Sarenus dan Andre Mandage dijadwalkan akan diserahterimakan pada Sabtu sore pukul 17.30 WIT.

Daftar korban yang telah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga adalah sebagai berikut:

      1. Yoseph Ermilianus Efrem
      2. Porman
      3. Okden Wote
      4. Joni Rahawari
      5. Oce Takaliumang
      6. Laurensius Denilson Armanto
      7. George Takaliumang
      8. Harispen Tampil
      9. Reki Wote
      10. Melkianus Isba
      11. Oktavianus Petrus Alwandi
      12. Yan Leo
      13. Robertus Edison Nurak

Jenazah yang telah teridentifikasi namun belum diserahkan:

      1. Jupri Sarenus
      2. Andre Mandage

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Papua Barat, Kombes Pol. dr. Iskandar, Sp.B, QHIA, MARS, menyampaikan apresiasi mendalam kepada tim yang terlibat, serta empati kepada seluruh keluarga korban. Ia menegaskan bahwa proses identifikasi dilakukan secara profesional, cermat, dan mengedepankan pendekatan humanis.

“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga korban. Tim DVI dan INAFIS Polda Papua Barat bekerja secara maksimal, cepat, namun tetap akurat. Proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap korban dapat dikenali dan dikembalikan kepada keluarga dengan penghormatan yang layak,” ujar Kombes Pol. dr. Iskandar.

Penanganan ini mencerminkan komitmen institusi kepolisian dalam memberikan pelayanan terbaik di tengah bencana, serta menunjukkan pentingnya sinergi profesionalisme dan nilai kemanusiaan dalam proses identifikasi korban massal.

More articles

Latest article