28.7 C
Manokwari
Friday, November 7, 2025

Studi: Pengguna iPhone Lebih Sering Terima SMS Penipuan

Must read

Jakarta, Bertakasuari.com – Selama ini iPhone dikenal memiliki reputasi kuat dalam hal keamanan. Namun, riset terbaru yang digagas Google bersama lembaga survei YouGov justru menemukan fakta sebaliknya. Pengguna iPhone ternyata lebih sering menerima pesan SMS spam dan penipuan dibandingkan pengguna Android.

Studi ini melibatkan lebih dari 5.000 responden dari Amerika Serikat, India, dan Brasil. Hasilnya, pengguna Android 58% lebih mungkin melaporkan tidak pernah menerima SMS penipuan dalam periode tujuh hari sebelum survei dilakukan. Bahkan, pengguna Google Pixel tercatat 96% lebih kecil kemungkinannya menerima pesan penipuan dibandingkan pengguna iPhone.

Sementara itu, pengguna iPhone 65% lebih sering menerima tiga atau lebih SMS penipuan dalam seminggu. Selain itu, pengguna Android 20% lebih banyak yang menilai sistem keamanan pada perangkat mereka “sangat efektif”, sedangkan pengguna iPhone 150% lebih mungkin menyebut perlindungan ponselnya tidak cukup efektif.

Riset dari Counterpoint Research turut mengonfirmasi temuan ini. Menurut studi tersebut, ponsel Android memiliki sembilan lapisan keamanan berbasis AI, sedangkan iPhone hanya mencakup dua lapisan perlindungan. Temuan serupa juga disampaikan Leviathan Security Group, yang menempatkan Google Pixel 10 Pro sebagai perangkat dengan sistem perlindungan penipuan terbaik, sementara iPhone 17 Pro berada sedikit di belakang.

Google menjelaskan bahwa ekosistem Android telah dibekali kecerdasan buatan yang bekerja secara proaktif untuk mencegah SMS dan panggilan penipuan sebelum mencapai pengguna. Fitur seperti Google Messages dan Google Phone mampu menandai pesan mencurigakan serta menyaring panggilan tidak dikenal secara otomatis. Bahkan, sistem dapat memperingatkan pengguna saat percakapan mengarah pada permintaan informasi sensitif.

Dengan pendekatan keamanan berbasis AI dan perlindungan berlapis, Android menunjukkan kemajuan signifikan dalam memerangi penipuan digital yang kian kompleks di era komunikasi modern.

More articles

Latest article