Sorong Selatan, Beritakasuari.com – Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, resmi meluncurkan program pendidikan gratis yang menyasar semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Acara peluncuran ini dipusatkan di Lapangan Trinarti, Teminabuan, dan ditandai dengan pelepasan balon secara simbolis oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, dan Bupati Sorong Selatan, Petronela Krenak.
Dalam rangka memperluas akses pendidikan tinggi bagi putra-putri daerah, Pemkab Sorong Selatan juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan tiga negara mitra untuk mendukung pembiayaan kuliah gratis bagi mahasiswa Sorong Selatan di luar negeri.
Gubernur Elisa Kambu menegaskan bahwa peluncuran program ini merupakan tonggak penting dalam sejarah pendidikan Papua Barat Daya. Menurutnya, pendidikan gratis bukan sekadar kebijakan, melainkan wujud nyata dari tekad pemerintah untuk menghadirkan keadilan sosial dan membangun masa depan yang setara bagi generasi muda Papua.
“Tidak boleh ada satu anak pun yang tertinggal karena keterbatasan biaya. Pendidikan adalah investasi jangka panjang terbaik dan fondasi utama dalam memajukan daerah,” ujar Gubernur Kambu.
Bupati Petronela Krenak menambahkan bahwa kebijakan ini selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur wajib belajar tanpa pungutan biaya. Ia juga menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari visi “Satu Rumah Satu Sarjana”, yang menjadi unggulan daerah dalam mengakselerasi pembangunan SDM unggul dan sehat.
Data yang dipaparkan menunjukkan cakupan pendidikan di Sorong Selatan, antara lain:
- TK/PAUD: 9 negeri & 16 swasta (607 siswa)
- SD: 41 negeri & 62 swasta (7.586 siswa)
- SMP: 26 negeri & 7 swasta (3.606 siswa)
- SMA: 10 negeri & 2 swasta (1.684 siswa)
- SMK: 2 negeri & 3 swasta (964 siswa)
Namun, Pemkab juga mencatat peningkatan angka putus sekolah yang mengkhawatirkan. Misalnya, tingkat putus sekolah SD naik dari 0,39% (2022) menjadi 0,55% (2023), dan SMA meningkat dari 0,23% ke 1,13% dalam periode yang sama.
“Angka-angka ini memberi peringatan serius. Kita harus merespons dengan langkah konkret. Pendidikan gratis adalah jawaban strategis untuk menghapus hambatan ekonomi dan meningkatkan kualitas pembelajaran,” tegas Bupati Krenak.
Dalam kesempatan tersebut, penghargaan juga diberikan kepada 30 guru berprestasi, termasuk guru penggerak, purnabakti, dan guru dengan dedikasi tinggi, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam dunia pendidikan.
Bupati menegaskan bahwa program ini bukan sekadar pemenuhan janji politik, melainkan bentuk komitmen mendalam pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
“Pelaksanaan program ini membutuhkan sinergi lintas sektor: pusat, provinsi, hingga kabupaten. Bersama, kita wujudkan Sorong Selatan yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing global,” tutup Krenak.