27 C
Manokwari
Friday, June 13, 2025

Sinergi TNI-Pemda Ditegaskan di HUT Teluk Bintuni, Pangdam XVIII/Kasuari Hadir Langsung

Must read

Teluk Bintuni, Beritakasuari.com Peringatan Hari Ulang Tahun ke-22 Kabupaten Teluk Bintuni menjadi ajang reflektif sekaligus deklaratif untuk memperkuat sinergi lintas sektor, khususnya antara TNI Angkatan Darat dan Pemerintah Daerah Papua Barat.

Upacara peringatan yang berlangsung di Gelanggang Argosigemerai SP 5 ini turut dihadiri Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, S.Hub.Int., M.H.I., bersama Ketua Persit KCK Daerah XVIII/Kasuari, Ny. Arlin Jimmy Ramoz, serta Kasdam XVIII/Kasuari, Brigjen TNI Dian Hardiana, S.I.P.

Momentum ini tak hanya bersifat seremoni, tetapi juga mencerminkan komitmen strategis TNI untuk menjaga stabilitas keamanan sekaligus mendukung akselerasi pembangunan di wilayah Papua Barat. Dalam amanatnya, Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, SE, MH, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan ulang tahun ini sebagai titik pijak semangat membangun daerah yang lebih resilient dan inklusif.

Tema yang diusung tahun ini, “Kolaborasi dan Kreasi untuk Akselerasi Menuju Masyarakat Teluk Bintuni SERASI” (Sehat, Enerjik, Religius, Andal, Smart, dan Inovatif), menjadi penegasan arah pembangunan ke depan yang mengedepankan sinergi, partisipasi aktif masyarakat, dan inovasi berkelanjutan.

Hadir pula dalam upacara ini sejumlah tokoh nasional dan daerah, termasuk Menteri ESDM Dr. Bahlil Lahadalia dan Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan, M.Si., serta para pelaku sejarah pemekaran Teluk Bintuni. Simbolisasi nasionalisme ditampilkan lewat pengibaran Sang Merah Putih oleh putra-putri daerah: Yana Grice Soway, Marlon Mariawasi, dan Anjas Kutanggas.

Pangdam XVIII/Kasuari menegaskan bahwa kehadiran TNI di Bintuni adalah bentuk nyata dukungan kepada pemerintah dan masyarakat lokal. “Kami akan terus hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai mitra pembangunan,” ungkapnya.

Perayaan ini tidak hanya mengenang sejarah pemekaran yang dimulai pada 9 Juni 2003, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong demi menjadikan Teluk Bintuni sebagai model kemajuan Papua Barat yang aman, produktif, dan inklusif.

More articles

Latest article