Jakarta, Beritakasuari.com – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah menjatuhkan sanksi kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akibat perilaku diskriminatif yang dilakukan oleh sebagian suporter Indonesia saat pertandingan melawan Bahrain pada 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Sanksi tersebut mencakup denda sebesar Rp400 juta dan pembatasan jumlah penonton sebesar 15 persen dari kapasitas stadion pada pertandingan kandang berikutnya.
Menurut laporan FIFA, insiden diskriminatif terjadi pada menit ke-80 pertandingan, di mana sekitar 200 suporter di sektor 19 tribun utara dan selatan meneriakkan slogan yang mengandung unsur kebencian terhadap tim tamu. Tindakan ini dinilai melanggar prinsip kesetaraan dan fair play yang dijunjung tinggi oleh FIFA.
Sebagai bagian dari sanksi, FIFA mewajibkan PSSI untuk mengosongkan sekitar 15 persen kapasitas penonton di laga kandang berikutnya, khususnya di tribune belakang gawang bagian utara dan selatan.
Namun, FIFA memberikan opsi alternatif, di mana kursi-kursi tersebut dapat dialokasikan kepada komunitas yang mendukung kampanye anti-diskriminasi, seperti pelajar, perempuan, atau keluarga, dengan syarat mereka memasang spanduk bertema kesetaraan.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, menyatakan bahwa sanksi ini merupakan pelajaran penting bagi seluruh elemen sepak bola Indonesia. Ia menekankan pentingnya literasi dan edukasi kepada suporter untuk mencegah tindakan diskriminatif seperti ujaran kebencian, rasisme, dan xenofobia dalam dunia sepak bola.
Pertandingan kandang Timnas Indonesia berikutnya dijadwalkan melawan China pada 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sanksi pembatasan kuota penonton oleh FIFA akan berlaku dalam pertandingan ini.