Jakarta, Beritakasuari.com – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat meresmikan Press Club Indonesia bersamaan dengan penyelenggaraan Simposium Nasional di Sekretariat SMSI Pusat pada Sabtu, 15 November 2025. Agenda tersebut mengusung tema “Menyongsong Indonesia Emas 2045, Media Baru dan Platform Global Sebuah Keniscayaan”, yang menegaskan urgensi transformasi media dalam ekosistem informasi modern. Acara dihadiri berbagai tokoh pers, termasuk Wakil Ketua Pembina SMSI Mayjen (Purn) Herwin Suparjo, tokoh pers Sasongko Tedjo, perwakilan PWI dan AJI, serta pengurus SMSI dari berbagai daerah yang mengikuti secara langsung maupun virtual.
Dalam sambutannya, Ketua Umum SMSI Pusat Firdaus menekankan pentingnya sinergi antarlembaga pers dalam meningkatkan kesejahteraan para pekerja media. Ia menyebut bahwa baik AJI maupun SMSI memiliki komitmen yang sama dalam memperjuangkan kondisi yang lebih baik bagi wartawan. Ia menegaskan bahwa pers tidak bekerja untuk simbol, tetapi untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat luas dan menjaga suara publik tetap terwakili.
Firdaus juga memaparkan sejarah gedung yang kini menjadi Sekretariat SMSI Pusat. Bangunan peninggalan kolonial Belanda itu pernah difungsikan oleh intelijen Belanda, kemudian dikelola pada era Orde Lama dan Orde Baru sebelum akhirnya diserahkan kepada PWI. Setelah lama tidak terawat, bangunan tersebut dialihkan kepada SMSI dan kemudian dikembangkan menjadi pusat aktivitas berbagai kalangan pers. Ia menambahkan bahwa SMSI terus berkembang seiring bertambahnya jumlah anggota dan berharap gedung tersebut bisa memberikan manfaat luas bagi masyarakat pers dan publik. Press Club Indonesia kini memiliki enam ruang studio yang bisa digunakan gratis oleh seluruh anggota SMSI, ditambah fasilitas rumah singgah yang dibuka untuk siapa pun.
Wakil Ketua Pembina SMSI, Mayjen (Purn) Herwin Suparjo, menyampaikan bahwa tema simposium kali ini selaras dengan strategi nasional menuju Indonesia Emas 2045. Ia menekankan bahwa pers merupakan katalisator penting dalam pembangunan bangsa dan harus mampu mengedepankan nalar serta fokus pada persoalan yang benar-benar menyentuh publik. Herwin juga mengkritisi fenomena “no viral, no justice” yang sering muncul dalam dinamika informasi hari ini dan mengingatkan bahwa media memiliki peran vital dalam memastikan kepentingan publik tetap terjaga melalui pemberitaan yang bermutu.
Dengan peresmian Press Club Indonesia dan dilaksanakannya simposium nasional ini, SMSI berharap momentum penguatan ekosistem media dapat terus berlanjut, memberikan ruang kolaborasi yang sehat, serta menghadirkan pers yang mampu berkontribusi nyata bagi perjalanan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.



