Raja Ampat, Beritakasuari.com – Bupati Raja Ampat, Orideko Irinano Burdam, mengungkapkan keprihatinannya terhadap keberadaan dermaga liar di muara Kali Waisai yang digunakan masyarakat kampung sebagai tempat berlabuh darurat.
Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, beliau menjanjikan pembangunan terminal pelabuhan rakyat yang layak di bekas lokasi Pasar Mbilim Kayam pada tahun 2025 ini.
Bupati Orideko menyatakan bahwa keinginannya membangun terminal rakyat lahir dari pengalaman pribadi saat melihat langsung kondisi masyarakat yang datang dari kampung-kampung menggunakan perahu kecil, tetapi kesulitan mencari tempat berlabuh.
Ia merasa prihatin karena tidak ada tempat berlabuh yang memadai untuk mereka bongkar muat, sehingga muncul dermaga liar milik pribadi.
Pembangunan terminal penumpang rakyat ini dianggap sangat penting karena hingga saat ini belum tersedia dermaga khusus untuk transportasi umum yang menghubungkan Waisai dengan kampung-kampung.
Dermaga Falaya hanya melayani speed boat dan wisatawan, sedangkan aparatur serta pengusaha pun terpaksa menyesuaikan dengan kondisi kali yang semrawut.
Terminal tersebut akan dilengkapi ruang tunggu yang lebih representatif, tidak hanya memfasilitasi aktivitas bongkar muat masyarakat dari kampung-kampung, tetapi juga memperindah kawasan muara Kali Waisai.
Terminal ini juga akan menjadi bagian dari penataan kota, dengan pembangunan kawasan hijau dan promenade untuk pejalan kaki serta pesepeda di sepanjang kali, yang diharapkan menambah daya tarik kawasan wisata pantai Waisai Torang Cinta (WTC).
Selain itu, Bupati Orideko mengapresiasi pedagang Pasar Mbilim Kayam yang telah bersedia pindah ke Pasar Snon Bukor demi mendukung pembangunan dan menjaga kebersihan kota. Ia menyampaikan terima kasih kepada para pedagang yang sudah pindah karena mereka adalah warga negara yang baik dan mencintai kebersihan kotanya.