Raja Ampat, Beritakasuari.com – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya kembali mendorong penguatan ekonomi kreatif masyarakat melalui pelatihan kerajinan kerang yang dilaksanakan di Gedung Pari, Waisai. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 2 Desember 2025, ini menghadirkan peserta dari lima kampung, yaitu Friwen, Yenbeser, Saprokren, Lapintol, dan Waisai, serta menjadi lanjutan dari program pembinaan serupa yang telah dilakukan sebelumnya di Bali pada 2024. Pelatihan dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Pengembangan Otonomi Khusus, Beatrik M Siren, yang menegaskan perlunya menghidupkan kembali potensi ekonomi lokal berbasis sumber daya pesisir.
Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Raja Ampat, Wahab Sangadji, mewakili Bupati Orideko Iriano Burdam, menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Pemprov dalam mendukung pengembangan kerajinan berbahan kerang. Ia menjelaskan bahwa produk olahan kerang memiliki peluang pasar yang luas, baik bagi wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat maupun bagi pasar ekspor, sehingga perlu terus dikembangkan agar memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Wahab juga menekankan bahwa pelatihan ini bukan hanya fokus pada teknik produksi, tetapi juga pada pembentukan karakter wirausaha yang adaptif dan mampu bersaing.
Para peserta pelatihan memperoleh bantuan peralatan pengolahan kerang sebagai penunjang produksi. Bantuan tersebut diharapkan mendorong terciptanya produk suvenir bernilai ekonomi tinggi yang bisa menjadi identitas daerah. Kehadiran program ini sekaligus membuka ruang kolaborasi yang lebih luas antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang mandiri, berkelanjutan, dan mengakar pada kearifan lokal Papua Barat Daya.



