Manokwari, Beritakasuari.com – Papua Barat resmi ditetapkan sebagai salah satu dari 10 daerah prioritas nasional dalam program penanggulangan kemiskinan. Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, menegaskan bahwa upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan dengan pendekatan berbasis wilayah, yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan daerah masing-masing.
“Kami telah menyiapkan data cakupan wilayah dan strategi intervensi yang akan kami usulkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) mendatang. Langkah ini diambil berdasarkan hasil rapat koordinasi sebelumnya,” ujar Lakotani usai memimpin apel di Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (17/3/2025).
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, berikut kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Papua Barat:
- Teluk Wondama – 31,76%
- Manokwari – 28,47%
- Manokwari Selatan – 26,99%
- Teluk Bintuni – 26,83%
- Fakfak – 20,86%
- Pegunungan Arfak – 18,45%
- Kaimana – 14,41% (terendah di Papua Barat)
Lakotani menekankan bahwa kemiskinan bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi juga terkait dengan berbagai indikator kesejahteraan lainnya, seperti:
- Pendapatan masyarakat
- Angka stunting
- Kesehatan ibu dan anak
- Akses terhadap layanan dasar
“Kemiskinan dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari sosial, ekonomi, hingga kondisi lingkungan. Oleh karena itu, strategi penanggulangan harus berbasis data dan menyentuh berbagai aspek,” jelasnya.
Lakotani juga mengingatkan bahwa peran aktif seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sangat diperlukan dalam menjalankan program ini. Setiap kebijakan harus terkoordinasi dengan baik agar dampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
“Kami tidak ingin ada program yang berjalan sendiri-sendiri. Semua upaya harus terintegrasi dan fokus pada tujuan utama, yaitu mengurangi angka kemiskinan secara signifikan di Papua Barat,” tegasnya.
Dengan strategi yang matang dan dukungan dari semua pihak, pemerintah Papua Barat optimis dapat mencapai hasil maksimal dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya.
