28.1 C
Manokwari
Wednesday, November 19, 2025

Outage Cloudflare Ganggu Layanan Global Berjam-Jam

Must read

Jakarta, Beritakasuari.com – Gangguan besar di Cloudflare menyebabkan berbagai layanan populer—mulai dari X, ChatGPT, Spotify, Canva hingga DownDetector—mengalami downtime selama beberapa jam. Insiden ini menambah deretan pemadaman besar dalam sebulan terakhir, setelah sebelumnya Azure dan Amazon Web Services juga mengalami masalah serupa. Menurut Mehdi Daoudi, CEO Catchpoint, rangkaian outage ini menjadi pengingat keras bahwa perusahaan teknologi terlalu terpusat pada satu sumber infrastruktur.

Daoudi menilai banyak perusahaan menaruh seluruh ketergantungan pada penyedia yang sama, sehingga ketika satu komponen bermasalah, dampaknya merembet luas. Ia menegaskan bahwa redundansi seharusnya menjadi bagian dari strategi utama, bukan sekadar rencana cadangan. Cloudflare, sebagai salah satu pondasi utama internet modern, mengelola jaringan CDN, perlindungan DDoS, DNS, hingga berbagai layanan keamanan yang menopang jutaan situs dan pelanggan global. Tahun sebelumnya, Cloudflare menyebut sekitar 20% trafik internet dunia melewati jaringan mereka dan sepertiga perusahaan Fortune 500 bergantung pada layanan tersebut.

Skala inilah yang memperlihatkan betapa terpusatnya infrastruktur digital. Setelah outage AWS sempat mematikan layanan Signal, Presiden Signal, Meredith Whittaker, mengakui bahwa banyak perusahaan sebenarnya tidak punya pilihan selain mengandalkan pemain cloud raksasa. Namun, rangkaian pemadaman terbaru menegaskan bahwa ketahanan sistem harus menjadi prioritas.

Perbedaan penyebab juga terlihat. Jika Azure dan AWS terkendala DNS, Cloudflare melacak akar masalahnya pada file konfigurasi internal yang dibuat secara otomatis. Juru bicara perusahaan, Jackie Dutton, menjelaskan bahwa file tersebut membesar jauh di luar perkiraan hingga memicu crash di sistem yang mengatur lalu lintas untuk sejumlah layanan. Ketergantungan pada satu elemen yang gagal ini menciptakan efek domino di seluruh jaringan Cloudflare.

Insiden ini menyoroti kenyataan yang semakin jelas: internet masa kini bertumpu pada sangat sedikit operator infrastruktur. Ketika salah satu dari mereka tumbang, dampaknya terasa secara global. Dengan skala gangguan yang semakin besar, pertanyaan pentingnya tetap sama—apa antisipasi perusahaan ketika pemadaman berikutnya kembali terjadi?

More articles

Latest article