Manokwari, Beritakasuari.com – Ribuan umat Katolik dari Paroki Immanuel Sanggeng memadati gereja dalam perayaan Misa Minggu Palma, menandai awal Pekan Suci menuju Paskah. Dalam liturgi yang penuh makna ini, umat membawa daun palma sebagai simbol penghormatan kepada Yesus Kristus, Sang Mesias, yang memasuki Yerusalem dengan penuh sukacita namun juga menuju sengsara-Nya.
Misa dipimpin oleh Pastor John Jempormase, OSA, yang dalam homilinya menyampaikan bahwa daun palma melambangkan sorak sorai umat yang menyambut Yesus, namun juga menjadi simbol ironi karena tak lama kemudian, sorakan itu berubah menjadi teriakan “Salibkan Dia!”
Pastor John menekankan bahwa perayaan ini adalah ajakan untuk merenungkan kesetiaan iman. Ia menyebut bahwa realitas hidup Yesus, dari dielu-elukan hingga dikhianati oleh sahabat-Nya sendiri, Yudas Iskariot, mencerminkan pergumulan iman yang juga kita alami.
“Dalam Minggu Palma, kita diajak memilih: Apakah kita ingin menjadi seperti Yudas yang mengkhianati, atau tetap setia berjalan bersama Kristus hingga salib?” ujar Pastor John.
Ia juga menegaskan bahwa mengikuti Kristus bukanlah jalan yang mudah. Di sana ada penderitaan, hinaan, bahkan pengkhianatan. Namun, iman yang teguh akan mengubah semua penderitaan itu menjadi penguatan spiritual.
Perayaan Minggu Palma ini menjadi gerbang umat Katolik untuk memasuki Pekan Suci, yang akan dilanjutkan dengan Misa Kamis Putih, Ibadat Jumat Agung, Misa Sabtu Alleluya, dan Minggu Paskah. Selama pekan ini, umat diajak untuk meneladani kasih pengorbanan Kristus yang wafat demi menebus dosa umat manusia, hingga merayakan kebangkitan-Nya sebagai puncak iman Kristiani.