26.8 C
Manokwari
Sunday, May 18, 2025

Laporan BSSN: 1,6 Miliar Serangan Siber Terjadi, Data Jutaan Warga Terekspos

Must read

Jakarta, Beritakasuari.comBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaporkan bahwa sepanjang waktu terakhir, Indonesia telah mengalami lebih dari 1,6 miliar insiden serangan siber, termasuk peretasan situs pemerintah dan swasta. Dampaknya sangat serius, mulai dari perubahan tampilan website hingga kebocoran data pribadi jutaan warga.

Salah satu insiden terbesar adalah peretasan situs BPJS Kesehatan pada Mei 2021. Data sebanyak 279 juta penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual di forum online oleh akun “Kotz” seharga 0,15 bitcoin. Informasi sensitif seperti NIK, nomor telepon, hingga gaji tercantum dalam dataset tersebut.

Kasus lain menyasar BRI Life, di mana sekitar 2 juta data nasabah diduga dijual secara ilegal. Akun Twitter @UnderTheBreach membocorkan bahwa hacker mengakses 250 GB data, termasuk dokumen pribadi dan medis nasabah.

Situs Sekretariat Kabinet RI (setkab.go.id) juga pernah mengalami serangan deface, yang mengubah tampilan halaman utama dengan pesan dan gambar tidak resmi. Ini menunjukkan lemahnya sistem keamanan serta kurangnya pengawasan dari operator.

Serangan DDoS terhadap website DPR RI menyebabkan situs dpr.go.id tidak bisa diakses. Setelah diinvestigasi, hacker menggunakan celah ini untuk melakukan perubahan tampilan situs secara ilegal.

Tak ketinggalan, aplikasi e-HAC Kementerian Kesehatan juga jadi sasaran empuk. Kebocoran 1,3 juta data pengguna, termasuk hasil tes COVID-19 dan data rumah sakit, terjadi karena kelemahan pengamanan pada sistem penyimpanan data.

Di sektor e-commerce, Tokopedia mengalami insiden kebocoran besar pada 2020. Sebanyak 91 juta akun pengguna dan 7 juta akun merchant diduga bocor dan diperjualbelikan di dark web.

Channel YouTube BNPB diretas dan berubah nama menjadi “Ethereum 2.0”, bahkan digunakan untuk live streaming bertema kripto oleh pelaku yang tidak sah.

Kasus lain menimpa Tiket.com dan Citilink yang kehilangan miliaran rupiah akibat celah keamanan yang berhasil dimanfaatkan kelompok hacker remaja.

Sementara itu, Polri menjadi korban peretasan pada 2021, dengan 28.000 data pribadi anggota dilaporkan bocor. Peretasan ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan institusi vital negara.

Terakhir, website Telkomsel pernah diubah tampilannya sebagai bentuk protes terhadap tarif internet yang mahal. Telkomsel memastikan layanan dan data pelanggan tetap aman, meski tampilan situs sempat dikuasai peretas.

More articles

Latest article