Teluk Wondama, Beritakasuari.com – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Wondama menyoroti secara serius rendahnya mutu pendidikan, meskipun angka partisipasi sekolah menunjukkan peningkatan.
Dalam rapat paripurna penyampaian rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun Anggaran 2024, anggota DPRK Robert Gayus Baibaba menegaskan bahwa masih banyak lulusan tingkat dasar hingga menengah atas yang belum menguasai kemampuan membaca, menulis, dan berhitung secara memadai.
“Ini merupakan ironi bagi Teluk Wondama, wilayah yang dikenal sebagai tanah peradaban orang Papua tempat pertama kalinya huruf dan angka diperkenalkan kepada masyarakat asli Papua,” ujar Baibaba.
Meskipun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 63,84 di tahun 2023 menjadi 64,52 pada 2024, DPRK menilai bahwa kualitas pendidikan belum mencerminkan angka tersebut.
DPRK pun mendorong Pemerintah Daerah untuk segera merancang Rencana Strategis (Renstra) pendidikan, sebagai peta jalan jangka panjang untuk reformasi sektor pendidikan. Renstra ini diharapkan mencakup:
- Peningkatan kompetensi dan penambahan tenaga pengajar di bidang yang masih defisit
- Penataan distribusi guru secara adil ke wilayah pesisir, pedalaman, dan kepulauan
- Pengadaan infrastruktur pendukung seperti rumah guru dan kepala sekolah, laboratorium, jaringan internet, serta meubelair untuk sekolah baru dan renovasi
Langkah ini dinilai krusial untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang merata, berkualitas, dan inklusif di seluruh wilayah Teluk Wondama.