Manokwari, Beritakasuari.com – Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan menjadi upaya bersama untuk menjaga bumi tetap hijau sekaligus meminimalkan dampak pemanasan global yang semakin terasa. Dalam rangka memperkuat langkah tersebut, BPDAS Remu Ransiki Manokwari pada tahun 2026 akan bermitra dengan LKPE Kerakyatan Insan Cita Manokwari melalui pengembangan Kebun Bibit Rakyat dan demplot penanaman tanaman produktif di lahan yang disiapkan LKPE.
Kepala BPDAS Remu Ransiki, Zayinul Farhi, menyampaikan informasi ini pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia di Kampung Warami, Distrik Tanah Rubuh, Manokwari, pada 25 November 2025. Ia menjelaskan bahwa sinergi dengan LKPE merupakan langkah strategis untuk membangun kemitraan lebih luas dengan masyarakat dalam menyuarakan pentingnya rehabilitasi hutan dan lahan. Menurutnya, kolaborasi tersebut akan menjadi wujud nyata kampanye menjaga bumi dari ancaman pemanasan global melalui gerakan penghijauan.
Zayinul menegaskan komitmen BPDAS untuk terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dan menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam program lingkungan. Ia menyampaikan bahwa tanggung jawab menahan laju pemanasan global adalah kewajiban semua penduduk bumi, sehingga program RHL harus dilakukan bersama, terencana, dan berkelanjutan.
Ketua LKPE Insan Cita Manokwari, Sumarno, menyambut positif dukungan BPDAS dan menilai kerja sama ini sebagai langkah tepat untuk memperkuat program partisipatif antara pemerintah dan organisasi masyarakat. Ia berharap kemitraan tersebut berjalan dalam jangka panjang, mengingat beberapa bulan sebelumnya LKPE telah menerima bantuan bibit produktif namun masih kurang untuk memenuhi kebutuhan areal lahan dua hektare.
Melalui perencanaan tahun 2026, LKPE dan BPDAS sepakat membangun demplot kebun yang lebih terarah agar mampu menjadi kebun percontohan tanaman buah di Manokwari. Sumarno menyampaikan harapannya agar kebun tersebut dirawat secara optimal hingga menghasilkan produksi yang bermanfaat bagi masyarakat. (rls)



