Jakarta, Beritakasuari.com – Cat Goetze tidak pernah menyangka bahwa eksperimennya dua tahun lalu akan berkembang menjadi bisnis sukses bernilai ratusan ribu dolar. Ia mulanya hanya ingin mencari alternatif yang lebih sederhana dari ponsel pintar dan merasa terinspirasi oleh nostalgia telepon rumah. Dalam sebuah wawancara, ia menggambarkan bagaimana ia dulu membayangkan betapa menyenangkan memiliki perangkat dengan kabel yang bisa diputar sambil berbicara, sesuatu yang menurutnya terasa klasik dan menyegarkan seperti yang ia ungkapkan melalui kutipan dari CNBC. Ketika menyadari bahwa memasang telepon rumah sungguhan memerlukan nomor baru dan biaya berlangganan, ia justru memutuskan memodifikasi telepon bekas dari toko loak dan membuatnya kompatibel dengan Bluetooth. Hasilnya adalah perangkat berbentuk telepon rumah berwarna merah muda yang mampu menerima panggilan masuk dari interkom apartemen sekaligus melakukan panggilan keluar seperti perangkat modern lainnya.
Setelah dua tahun menggunakan perangkat buatannya secara pribadi, Goetze memutuskan memamerkan produknya secara online pada Juli 2025 hanya untuk melihat apakah ada yang menganggap ide tersebut menarik. Responsnya jauh melampaui ekspektasi. Ratusan komentar muncul dalam hitungan jam, dan banyak di antaranya meminta perangkat tersebut dijual. Awalnya ia hanya membayangkan menerima 15 hingga 20 pesanan sehingga bisa merakitnya di apartemen, tetapi kenyataannya justru berbalik. Proyek bernama Physical Phones itu menghasilkan penjualan sekitar USD 120.000 hanya dalam tiga hari pertama, dan hingga akhir Oktober penjualannya telah mencapai USD 280.000 dengan lebih dari 3.000 unit terjual. Goetze menyebut pencapaian itu sebagai momen keberuntungan langka yang tidak pernah ia perkirakan.
Saat ini Physical Phones menawarkan lima model telepon dengan harga antara USD 90 hingga USD 110. Produksi tidak lagi dilakukan sepenuhnya secara rumahan karena Goetze telah menggandeng pabrik elektronik untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Pengiriman gelombang pertama dijadwalkan mulai Desember. Dari sisi fungsi, perangkat ini dapat terhubung ke iPhone maupun ponsel Android melalui Bluetooth. Telepon tersebut bisa berdering ketika smartphone menerima panggilan biasa ataupun panggilan dari layanan seperti WhatsApp, FaceTime, Instagram, dan Snapchat. Suara dari panggilan dialihkan langsung ke telepon rumah versi modern tersebut. Pengguna juga dapat melakukan panggilan keluar dengan menekan nomor maupun memanfaatkan asisten suara di ponsel dengan menekan tombol bintang.
Bagi Goetze, minat besar terhadap Physical Phones bukan sekadar tren estetika, tetapi mencerminkan perubahan gaya hidup yang kian berkembang. Ia melihat banyak orang berupaya mengurangi waktu layar dan menjauh dari ketergantungan berlebih pada smartphone. Menurutnya, pandemi Covid-19 memicu perubahan besar pada kebiasaan digital ketika orang menghabiskan waktu di rumah dan mencari pelarian melalui aplikasi seperti TikTok. Kini, ketika sebagian konsumen lelah dengan konten yang terus-menerus dipengaruhi algoritma atau AI, serta semakin mempersoalkan dampak perusahaan teknologi besar, minat untuk kembali ke perangkat sederhana kembali meningkat. Goetze menyebut bahwa perhatian yang semakin singkat, kecemasan, dan rasa tidak hadir di kehidupan nyata memicu kebutuhan akan solusi yang lebih menenangkan, bahkan menyebut kondisi saat ini sebagai epidemi kesepian yang berdampak luas.



