Manokwari, Beritakasuari.com – Ikatan Pemuda Luwu Raya (IPLR) Papua Barat menggelar pelatihan peningkatan kapasitas bagi 150 pemuda dan pelaku UMKM di Manokwari. Kegiatan ini berlangsung di Oriestom Bay Hotel pada 18–29 Oktober 2025 dengan fokus utama membangun kreativitas, kemandirian, serta kesiapan peserta dalam menghadapi tantangan dunia usaha modern.
Ketua KKLR Manokwari, Ahmad Kuddus, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan langkah strategis untuk mendorong UMKM naik kelas. Ia menilai bahwa usaha mikro dan kecil tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi, tetapi juga berperan sebagai pilar penting dalam mewujudkan kemandirian masyarakat dan memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal. Menurutnya, pemuda memiliki peran sentral sebagai agen perubahan yang mampu menghadirkan inovasi dan kolaborasi di sektor usaha.
Ketua panitia, Fahrul, menambahkan bahwa pelatihan dirancang agar para peserta dapat langsung mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh. Ia memastikan materi disusun sesuai dengan kebutuhan riil para pelaku usaha di lapangan. Tiga lembaga utama dilibatkan sebagai mitra, yakni Bank BRI, Dinas Koperasi dan UMKM Papua Barat, serta Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Bank BRI membawakan materi tentang literasi keuangan dan pengelolaan modal, sementara Dinas Koperasi dan UMKM memberikan panduan strategi pengembangan bisnis. BPJPH turut menjelaskan pentingnya sertifikasi halal untuk meningkatkan nilai jual produk lokal di pasar yang lebih luas. Setiap sesi berlangsung interaktif melalui diskusi dan praktik langsung, sehingga peserta bisa memperoleh pengalaman nyata, bukan sekadar teori.
Peserta juga mendapatkan seragam dan sertifikat kompetensi resmi sebagai bukti partisipasi. Selain memperkuat keterampilan individu, kegiatan ini menciptakan jejaring kolaboratif antar peserta dan lembaga pendukung. Jejaring tersebut diharapkan menjadi fondasi bagi tumbuhnya ekosistem UMKM yang saling mendukung di Manokwari dan sekitarnya.
Ketua IPLR Papua Barat, Indrawan, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini membawa dampak nyata bagi pengembangan usaha peserta. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen IPLR dalam memberdayakan pemuda dan masyarakat Luwu Raya di tanah Papua. Menurutnya, ilmu yang diperoleh dari pelatihan harus segera diterapkan untuk memperkuat daya saing bisnis lokal.
Sekretaris IPLR Papua Barat, Nur Alamsyah, menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar program jangka pendek, melainkan bagian dari proses pendampingan berkelanjutan. Pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung peserta setelah pelatihan selesai agar usaha mereka tetap berkembang dan berdaya tahan.
Ranis M. Mangeke selaku sekretaris panitia menambahkan bahwa koordinasi dan pendampingan selama kegiatan menjadi prioritas utama. Ia memastikan seluruh peserta memperoleh pemahaman menyeluruh dan mampu mengimplementasikan materi dengan efektif.
Pelatihan yang digagas IPLR Papua Barat ini menjadi contoh nyata sinergi antara organisasi masyarakat, lembaga keuangan, dan instansi pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Melalui kolaborasi ini, UMKM di Manokwari diharapkan semakin berdaya saing dan mampu membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Papua Barat.