Jakarta, Beritakasuari.com -Spekulasi bahwa Instagram menyadap percakapan pengguna melalui mikrofon ponsel kembali mencuat di kalangan netizen. Namun, CEO Instagram, Adam Mosseri, dengan tegas menepis isu tersebut dalam pernyataan terbarunya. Ia menyatakan bahwa Instagram tidak menggunakan akses mikrofon untuk mendengarkan percakapan demi kepentingan iklan atau rekomendasi konten.
Kejelian sistem iklan milik Meta memang seringkali membuat pengguna merasa seolah aplikasi bisa membaca pikiran. Bahkan saat sebuah produk hanya dibicarakan secara lisan, pengguna bisa langsung melihat iklan terkait. Hal ini menciptakan persepsi bahwa aplikasi menguping pengguna, padahal penjelasan teknisnya jauh lebih kompleks.
Mosseri menjelaskan bahwa iklan yang muncul kemungkinan berasal dari riwayat penelusuran pengguna di web atau aktivitas sebelumnya yang terekam oleh pengiklan pihak ketiga. Platform Meta memang bermitra dengan berbagai pengiklan yang membagikan data perilaku pengguna dari situs mereka untuk tujuan penargetan. Selain itu, algoritma juga mempertimbangkan ketertarikan sosial, seperti minat teman atau kelompok serupa.
Ia juga menyebut bahwa pengguna mungkin secara tidak sadar pernah melihat iklan tersebut sebelumnya namun tak menyadarinya karena terlalu cepat saat menggulir layar. Kemungkinan lainnya adalah kebetulan semata, yang secara statistik bisa saja terjadi.
Menurut Mosseri, memantau percakapan pribadi lewat mikrofon bukan hanya tidak etis, namun juga akan membebani perangkat secara teknis dan menguras daya baterai. Selain itu, perusahaan seperti Meta tidak memerlukan praktik invasif semacam itu, karena mereka sudah memiliki cukup data perilaku untuk mempersonalisasi iklan secara efektif, bahkan melalui interaksi dengan fitur AI milik Meta.
Meskipun pernyataan resmi ini telah dirilis, Mosseri memprediksi rumor semacam ini akan tetap hidup di tengah masyarakat. Namun ia menekankan bahwa transparansi dan keamanan privasi tetap menjadi prioritas utama bagi Instagram dan seluruh ekosistem Meta.
