Jakarta, Beritakasuari.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan pentingnya kesiapan mental dan teknis Timnas Indonesia U-23 menjelang Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Garuda Muda akan bersaing di Grup J bersama Korea Selatan, Laos, dan Makau.
“Kita tidak boleh lengah. Korea Selatan datang dengan kekuatan penuh dan motivasi besar. Mereka tidak ingin mengulangi kegagalan tahun lalu, ketika Indonesia berhasil menyingkirkan mereka lewat drama adu penalti di perempat final. Jadi semua lawan, termasuk Laos dan Makau, harus tetap diwaspadai,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Turnamen akan berlangsung pada 3–9 Oktober 2025 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur. Hanya juara grup dan empat runner-up terbaik dari 11 grup yang berhak lolos ke putaran final, sementara satu tiket otomatis sudah diamankan tuan rumah Arab Saudi.
Tim besutan Lee Min-sung membawa 23 pemain muda berbakat. Komposisi skuad terdiri dari 12 pemain kelahiran 2003 dan 11 pemain kelahiran 2004.
Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Kim Ji-soo, bek 20 tahun yang merumput di Bundesliga 2 bersama FC Kaiserslautern. Meski baru pertama kali memperkuat tim U-23, Kim diyakini bakal menjadi palang pintu tangguh.
Selain itu, ada nama Kang Sang-yoon (Jeonbuk Hyundai), Lee Seung-won (Gimcheon Sangmu), dan Hwang Do-yoon (FC Seoul) yang tampil konsisten di K League 1. Mereka diproyeksikan menjadi pilar utama Korea Selatan.
Korsel sempat menguji kekuatan dengan dua laga uji coba melawan Australia U-23 pada Juni 2025. Hasilnya imbang 0-0 dan kalah 0-2, yang kemudian memicu evaluasi besar dari tim kepelatihan.
Di sisi lain, Timnas U-23 Indonesia di bawah asuhan Gerard Vanenburg telah menjalani pemusatan latihan di Stadion 10 November, Surabaya. Beberapa wajah baru turut dipanggil, termasuk dua pemain diaspora, Jens Raven dan Rafael Struick, yang diharapkan bisa menambah variasi serangan.
Erick menegaskan, selain kemampuan teknis, konsistensi dan mental bertanding akan menjadi faktor penentu Garuda Muda dalam menghadapi lawan-lawannya.
“Keberhasilan tidak datang hanya dari strategi, tapi juga dari sikap pantang menyerah. Saya percaya anak-anak bisa tampil maksimal dan memberikan kebanggaan bagi bangsa,” tutup Erick.
