Manokwari, Beritakasuari.com – Sebagai bagian dari program prioritas 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dan Mohamad Lakotani, Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Papua Barat menggelar seminar parenting yang menghadirkan pakar neuroparenting nasional dr Aisah Dahlan sebagai narasumber utama, pada Selasa (29/5/2025), di Auditorium TP-PKK Papua Barat.
Seminar ini bertujuan memperkuat pemahaman para orang tua, khususnya kaum ibu, mengenai pola asuh anak yang efektif berdasarkan tahapan usia dan perkembangan otak. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai organisasi wanita dari seluruh wilayah Papua Barat.
Mewakili Gubernur, Staf Ahli Gubernur, Eduard Dowansiba, menyampaikan bahwa pendidikan bagi orang tua adalah pondasi utama dalam membentuk karakter dan kemampuan anak.
“Pola asuh yang tepat akan menentukan masa depan anak-anak. Mereka yang tumbuh dalam lingkungan pengasuhan sehat akan memiliki bekal kuat untuk bersaing secara positif di masa depan,” tegas Dowansiba.
Sementara itu, Ketua BKOW Papua Barat, Lani Lakotani, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari seminar sebelumnya yang diselenggarakan pada 2024. Ia menyebut kehadiran dr Aisah kembali di tahun ini sebagai bagian dari penyegaran dan pendalaman materi parenting berbasis ilmiah.
Dalam pemaparannya, dr Aisah Dahlan menekankan pentingnya pendekatan pengasuhan yang disesuaikan dengan fungsi otak kiri dan kanan anak, serta perbedaan pendekatan antara anak laki-laki dan perempuan.
“Setiap usia anak memiliki karakteristik perkembangan otak yang berbeda. Pola asuh yang digunakan orang tua pun seharusnya menyesuaikan dengan fase tersebut,” jelasnya.
Ia juga menyoroti dampak negatif kata-kata kasar dari orang tua terhadap kepribadian anak yang masih dalam proses pembentukan.
Ketua panitia kegiatan, Sitti Mardiana Temongmere, dalam laporannya menyampaikan harapan agar seminar ini mampu membekali para peserta dengan wawasan dan keterampilan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal dan sehat secara psikologis.