Teluk Bintuni, Beritakasuari.com – Kasus HIV/AIDS di Papua Barat kembali menunjukkan peningkatan signifikan, mencatat total 6.369 kasus sepanjang Januari hingga Juli 2025. Lonjakan ini menjadi perhatian serius bagi Dinas Kesehatan Teluk Bintuni yang mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap penyebaran virus. Dalam rentang tiga bulan terakhir saja, ditemukan tambahan 1.147 kasus HIV serta 139 kasus AIDS baru, dengan rata-rata 19 orang terdeteksi positif setiap bulan. Data tersebut disampaikan dalam kegiatan jalan sehat memperingati Hari AIDS Sedunia 2025 di Gedung Serba Guna Distrik Bintuni pada Rabu (3/12/2025), yang diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Teluk Bintuni.
Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Teluk Bintuni, Rudi Otniel Marisan, menegaskan bahwa tingginya temuan kasus menunjukkan bahwa penularan HIV sudah sangat dekat dengan lingkungan masyarakat. Ia mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan, tidak ragu melakukan tes, serta memahami bahwa HIV dapat menyebar di sekitar mereka tanpa gejala awal yang terlihat. Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, menyampaikan bahwa pemerintah daerah bekerja sama dengan Komunitas Musik Big Noken untuk menghadirkan kegiatan edukatif yang ramah pelajar. Ia berharap pendekatan kreatif seperti ini dapat menghilangkan stigma dan memperluas pemahaman tentang HIV/AIDS di kalangan generasi muda.
Yohanis juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari lembaga pendidikan hingga tenaga kesehatan, untuk terus berinovasi dalam menyampaikan edukasi kesehatan yang lebih dekat dengan masyarakat. Ia menekankan pentingnya dukungan moral dan sosial bagi orang dengan HIV agar tidak terpinggirkan. Di sisi lain, Ketua Panitia Dorkas Sentuf menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dirancang untuk memperkuat pengetahuan mengenai layanan HIV/AIDS di kalangan pelajar dan mendorong jejaring mitra kesehatan di Teluk Bintuni. Selain jalan sehat, acara dilengkapi pemutaran film edukasi serta pembagian doorprize, termasuk hadiah utama berupa mesin cuci untuk menarik partisipasi masyarakat dan meningkatkan kesadaran bahaya HIV/AIDS. (LP5/red)



