26.4 C
Manokwari
Wednesday, December 3, 2025

Harga RAM Melonjak, Penjualan Motherboard Anjlok 50%

Must read

Jakarta, Beritakasuari.com – Industri PC rakitan kembali berada dalam tekanan besar setelah harga RAM terus merangkak naik tanpa tanda akan mereda. Kenaikan harga DDR5 yang dipicu permintaan masif dari pusat data AI membuat pasokan untuk konsumen semakin tipis, sementara harga meroket jauh di atas ekspektasi. Laporan terbaru menyebut penjualan motherboard merosot hingga 50%, menunjukkan dampak langsung dari krisis memori yang berkepanjangan. Pabrikan seperti Asus, MSI, dan Gigabyte bahkan dilaporkan memangkas target penjualan karena pengguna yang ingin beralih ke platform terbaru terpaksa menunda pembelian akibat mahalnya DDR5.

Kondisi ini mencapai titik yang dianggap tidak masuk akal. Di sejumlah negara, harga RAM DDR5 berkapasitas 64 GB kini melampaui harga konsol PlayStation 5 atau GPU kelas menengah seperti RTX 5070. Beberapa pengecer di AS dan Jepang bahkan menghentikan pemasangan label harga tetap karena tarif DDR5 berubah hampir setiap hari mengikuti tingkat permintaan global. Tren ini membuat pengguna baru dan para perakit PC menahan diri, memicu penurunan besar pada pasar motherboard dan diperkirakan akan turut menyeret penjualan CPU dalam waktu dekat.

Di tengah situasi tersebut, muncul seruan boikot pembelian RAM oleh komunitas gamer di Reddit sebagai upaya mendorong harga kembali normal. Namun analis industri menilai langkah tersebut tidak akan memberi pengaruh signifikan karena kontribusi pasar konsumen terhadap total penjualan DRAM relatif kecil. Produsen memori memperoleh sebagian besar pendapatan dari sektor enterprise, pusat data, dan perusahaan besar yang membutuhkan DRAM dalam jumlah sangat besar untuk menopang ekspansi AI mereka. Selain itu, selalu ada pengguna yang tetap membeli komponen meski harganya tinggi, ditambah para spekulan yang memanfaatkan kelangkaan seperti yang pernah terjadi saat krisis GPU di masa pandemi.

Krisis ini juga berimbas pada sektor kartu grafis. Laporan menunjukkan AMD berencana menaikkan harga GPU sekitar 10%, sementara AMD dan Nvidia dikabarkan mempertimbangkan memangkas lini produk kelas menengah dan entry-level karena biaya produksi meningkat seiring naiknya harga memori. Dengan permintaan DRAM untuk infrastruktur AI yang belum menunjukkan tanda melambat, industri PC diperkirakan masih akan menghadapi masa sulit, dan harga RAM kemungkinan tetap berada jauh di atas angka normal dalam waktu yang cukup lama.

More articles

Latest article