Raja Ampat, Beritakasuari.com – Lembaga Masyarakat Adat Ambel Waigeo kembali menguatkan peran adat dalam menjaga stabilitas kawasan dengan mengajak masyarakat Kampung Kalitoko di Distrik Teluk Mayalibit untuk bersama-sama menjaga keamanan dan menolak segala bentuk provokasi yang mengarah pada kelompok separatis. Seruan ini disampaikan melalui kegiatan sosialisasi yang digelar untuk memperkuat kesadaran kolektif warga mengenai pentingnya kamtibmas di wilayah adat mereka.
Ketua LMA Ambel Waigeo, Mikha Siam, menyampaikan bahwa Teluk Mayalibit harus dipandang sebagai rumah besar yang dihuni bersama dan dilindungi oleh nilai-nilai adat. Ia menegaskan bahwa harmoni antarwarga menjadi benteng pertama dalam menghalau isu-isu yang bertujuan memecah belah. Dalam penyampaiannya pada Sabtu, 29 November 2025, Mikha mengingatkan bahwa situasi sosial yang tidak stabil sering kali dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk memancing gesekan di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, warga juga diajak memahami berbagai agenda pembangunan yang tengah dikerjakan pemerintah, mulai dari peningkatan infrastruktur hingga pemberdayaan masyarakat adat. Menurut Mikha, keberhasilan seluruh program tersebut hanya dapat terwujud apabila keamanan tetap terjaga dan masyarakat bersatu mencegah konflik. Oleh karena itu, keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang tetap kondusif.
Sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan dialog terbuka antara tokoh adat, pemerintah kampung, dan masyarakat. Banyak peserta menegaskan pentingnya kerja sama lintas unsur untuk mempertahankan situasi aman. Salah satu tokoh masyarakat menyampaikan bahwa komitmen menjaga kampung harus diperkuat agar Teluk Mayalibit tetap menjadi daerah yang terbebas dari pengaruh pihak luar yang berpotensi mengganggu ketenangan warga.
Kegiatan ditutup dengan pernyataan sikap bersama yang disepakati seluruh peserta. Pernyataan tersebut berisi dukungan terhadap program-program pemerintah, komitmen menjaga keamanan lingkungan, serta penegasan menolak kehadiran kelompok separatis dalam bentuk apa pun. Kesepakatan ini menjadi wujud nyata tekad masyarakat adat Kalitoko untuk terus mempertahankan kedamaian wilayah mereka.



