Raja Ampat, Beritakasuari.com – Pemerintah pusat kini mendorong Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Ambel Waigeo di Kabupaten Raja Ampat sebagai contoh penerapan tata kelola adat modern yang memanfaatkan teknologi digital. Upaya ini menjadi bagian dari strategi nasional memperkuat kemitraan dengan masyarakat adat di Tanah Papua dalam era transformasi digital.
Ketua LMA Ambel Waigeo, Mikha Siam, menilai langkah tersebut merupakan bentuk nyata pengakuan negara terhadap eksistensi lembaga adat sebagai mitra pembangunan. Ia menegaskan bahwa penguatan kapasitas digital menjadi cara adaptif bagi masyarakat adat untuk bertransformasi tanpa meninggalkan akar budaya.
Menurut Mikha, nilai-nilai adat harus tetap menjadi sumber moral, sosial, dan identitas kultural yang menjaga keseimbangan antara pembangunan manusia dan kelestarian lingkungan. “Kami siap beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri dan nilai-nilai leluhur,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan, pemerintah memberikan bantuan berupa fasilitas kerja, pelatihan digital, serta pendampingan teknis untuk memperkuat sistem administrasi dan dokumentasi adat secara profesional. Melalui program ini, lembaga adat diharapkan mampu menjalankan tata kelola yang efisien, transparan, dan berkelanjutan.
Langkah ini juga menjadi dorongan agar lembaga adat di seluruh Papua Barat Daya dapat menjadi pionir dalam pengelolaan berbasis data. Pemerintah optimistis sinergi ini akan memperluas peran masyarakat adat dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan memperkuat jati diri budaya bangsa.



