Teluk Bintuni, Beritakasuari.com – Sebanyak 40 calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Teluk Bintuni resmi dilepas oleh Bupati Yohanis Manibuy dalam sebuah prosesi yang berlangsung khidmat di Aula Ikhlas Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat. Acara tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Joko Lingara, para tokoh agama, pejabat daerah, serta perwakilan keluarga jemaah.
Dalam sambutannya, Yohanis Manibuy menekankan pentingnya menjaga identitas moral dan spiritual selama berada di Tanah Suci. Ia menyebut ibadah haji bukan hanya bentuk penghambaan, tetapi juga refleksi dari disiplin, keteguhan, dan solidaritas sosial.
“Jaga kesehatan, kekompakan, dan junjung tinggi nama baik Teluk Bintuni. Jadilah duta yang religius, santun, dan penuh empati di tanah suci,” ujarnya penuh semangat.
Sebagai wujud komitmen, Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni memberikan dukungan logistik dan keuangan berupa bantuan transportasi senilai Rp250 juta yang langsung disalurkan ke rekening panitia keberangkatan. Tak hanya itu, Pemkab juga menugaskan Wakil Bupati dan tim pendamping untuk memastikan kelancaran perjalanan jemaah hingga tiba di embarkasi Makassar.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Teluk Bintuni, kami mengucapkan selamat menunaikan ibadah haji. Semoga seluruh jemaah kembali dengan predikat haji yang mabrur,” ungkap Yohanis.
Kepala Kemenag Teluk Bintuni, Husein Alhamid, melaporkan bahwa keberangkatan tahun ini telah sesuai kuota nasional haji 1446 H/2025 M yang ditetapkan pemerintah pusat. Dari total 40 jemaah, 18 merupakan laki-laki dan 22 perempuan.
Sebanyak 30 jemaah mengikuti acara pelepasan langsung di Bintuni, sementara sisanya telah berada di titik transit yaitu Manokwari (3 orang), Makassar (4 orang), serta 3 jemaah lanjut usia yang menjalani proses khusus. Dari seluruh jemaah, satu di antaranya merupakan Orang Asli Papua (OAP), yaitu Arobi Kokop.
Momen ini tidak hanya menjadi perjalanan ibadah spiritual, tetapi juga membawa tanggung jawab sebagai perwakilan daerah. Pemerintah berharap para jemaah bisa menjadi teladan dalam disiplin, kesantunan, dan etika beribadah.
Dengan dukungan dan arahan dari pemerintah daerah, ibadah haji 2025 diharapkan menjadi lebih tertata, bermakna, dan menyentuh esensi kemabruran sejati.