Manokwari, Beritakasuari.com – Papua Barat dan Papua Barat Daya mencatat peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025, disertai penurunan proporsi pekerja formal dan lonjakan pekerja paruh waktu di Papua Barat Daya.
Menurut data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat, TPT di Papua Barat tercatat sebesar 4,21 persen pada Februari 2025, naik 0,08 poin persentase dari Agustus 2024. Sementara itu, Papua Barat Daya menunjukkan angka yang lebih tinggi, yakni 6,61 persen, meningkat 0,13 poin dibanding periode sebelumnya.
Jumlah angkatan kerja di Papua Barat mencapai 308.126 orang, meningkat 5.538 orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami kenaikan menjadi 71,45 persen. Dari jumlah tersebut, 295.161 orang bekerja, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di sektor kesehatan dan aktivitas sosial (bertambah 2.774 orang). Namun demikian, jumlah pekerja formal menurun menjadi hanya 34,82 persen atau 102.766 orang, turun 2,32 persen poin dari Agustus 2024. Persentase pekerja paruh waktu masih tinggi meskipun mengalami penurunan ringan menjadi 24,78 persen.
Di sisi lain, Papua Barat Daya mencatatkan peningkatan angkatan kerja menjadi 322.217 orang, naik 3.845 orang. TPAK provinsi ini juga tumbuh menjadi 70,33 persen. Sebanyak 300.928 penduduk tercatat bekerja, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang menambahkan 5.469 tenaga kerja. Namun, seperti di Papua Barat, proporsi pekerja formal mengalami penurunan. Hanya 122.880 orang atau 40,83 persen yang bekerja di sektor formal, turun 2,21 persen poin.
Yang menjadi sorotan adalah lonjakan signifikan pekerja paruh waktu di Papua Barat Daya, yang mencapai 31,26 persen atau meningkat 11,57 poin dari periode sebelumnya. Ini menunjukkan masih tingginya jumlah penduduk yang belum memperoleh pekerjaan penuh waktu.
Meski demikian, terdapat penurunan pada angka setengah pengangguran di kedua provinsi. Di Papua Barat, angka ini turun menjadi 9,17 persen, sementara Papua Barat Daya mencatat penurunan lebih tajam menjadi 6,48 persen dari sebelumnya 13,72 persen.