27.3 C
Manokwari
Saturday, November 15, 2025

Pasar Smartphone Indonesia Tumbuh 12% di Q3 2025

Must read

Jakarta, Beritakasuari.com – Industri smartphone Indonesia mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal ketiga 2025. Berdasarkan laporan Counterpoint Research, volume pengiriman ponsel meningkat sekitar 12% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan ini didorong oleh tiga faktor utama: meningkatnya permintaan pada ponsel kelas entry-level, adopsi kecerdasan buatan (AI) generatif, serta makin terjangkaunya perangkat dengan konektivitas 5G.

Menurut Ridwan Kusuma, Research Associate di Counterpoint Research, tren tersebut mencerminkan perubahan gaya hidup pengguna di Indonesia yang kini lebih bergantung pada perangkat pintar untuk aktivitas sehari-hari, mulai dari produktivitas, hiburan, hingga eksplorasi kreatif berbasis AI. Ia menuturkan bahwa peningkatan indeks kepercayaan konsumen dan kehadiran fitur AI di berbagai lini produk menjadi katalis utama pemulihan pasar tahun ini.

Dari sisi harga, pasar Tanah Air masih kuat di segmen di bawah USD 200 (sekitar Rp3 jutaan), yang menjadi tulang punggung pertumbuhan. Sementara kategori menengah cenderung stagnan, segmen premium justru melemah akibat tekanan daya beli. Data Counterpoint menunjukkan bahwa perangkat di bawah USD150 tumbuh 42% YoY, sedangkan segmen menengah hingga premium masing-masing turun antara 10–14%.

Menariknya, penetrasi smartphone 5G kini telah mencapai 35%, artinya satu dari tiga pengguna smartphone di Indonesia telah menggunakan perangkat 5G. Ridwan menegaskan, koneksi cepat dan stabil menjadi elemen penting dalam mendukung layanan cloud AI dan pengalaman digital berbasis kecerdasan buatan.

Pada sisi kompetisi merek, Samsung kembali menguasai pangsa pasar dengan pertumbuhan pengiriman mencapai +30% YoY, meningkatkan dominasinya dari 17% menjadi 20%. Setelah sempat tertinggal dua kuartal, vendor asal Korea Selatan ini berhasil menyalip Xiaomi dan merebut kembali posisi puncak.

Sementara itu, Infinix tampil paling agresif di pasar entry-level dengan lonjakan pengiriman +45% YoY, memperkuat posisinya di urutan lima besar. Xiaomi mencatat pertumbuhan kecil sebesar +5% YoY, namun pangsa pasarnya justru menurun dari 19% menjadi 17%. Oppo hanya tumbuh tipis +1%, sementara Vivo mengalami penurunan paling signifikan dengan -6% YoY.

Secara keseluruhan, pasar smartphone Indonesia di Q3 2025 menunjukkan pemulihan yang sehat meskipun tekanan ekonomi global masih terasa. Kombinasi antara harga yang kompetitif, dukungan AI, dan konektivitas 5G yang semakin luas memperlihatkan arah baru industri ini menuju masa depan digital yang lebih cerdas dan terjangkau.

More articles

Latest article