27.6 C
Manokwari
Wednesday, October 22, 2025

10 Juta Perangkat Android Terinfeksi Malware BadBox

Must read

Jakarta, Beritakasuari.com – Ancaman baru kembali muncul bagi pengguna Android, kali ini bukan melalui ponsel, tetapi lewat perangkat lain seperti tablet, proyektor, TV Box, hingga perangkat streaming. Malware berbahaya yang disebut BadBox 2.0 telah menginfeksi sekitar 10 juta perangkat di seluruh dunia, memicu peringatan serius dari Google dan FBI.

Berbeda dengan versi sebelumnya, BadBox 2.0 menyasar perangkat Android non-ponsel yang dijual dengan harga murah dan seringkali berasal dari produsen tak dikenal. Produk-produk ini, yang sebagian besar berasal dari Tiongkok, disusupi malware sejak dari pabrik dan didistribusikan tanpa pengawasan keamanan memadai. Dampaknya bukan hanya adware yang mengganggu, namun juga risiko serius seperti pencurian data, ransomware, hingga serangan DDoS.

Google kini mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam distribusi perangkat terinfeksi. Perusahaan teknologi asal AS ini menyebut BadBox 2.0 sebagai botnet terbesar yang diketahui menyerang perangkat TV berbasis Android dan terus berkembang setiap hari. Dalam laporan resminya, Google menegaskan bahwa malware ini dapat digunakan untuk menjalankan aksi kejahatan siber tingkat lanjut tanpa sepengetahuan pemilik perangkat.

Tak hanya Google, FBI juga turut mengeluarkan imbauan resmi kepada masyarakat untuk memeriksa perangkat Internet of Things (IoT) di rumah masing-masing. Pengguna disarankan untuk mencabut sambungan perangkat yang mencurigakan dari jaringan dan mengecek apakah produk yang digunakan telah bersertifikat Google Play Protect.

Beberapa model yang dicurigai rawan terhadap infeksi BadBox antara lain Android TV Box dengan model X88 Pro 10, T95, MXQ Pro, dan QPLOVE Q9. Perangkat-perangkat ini biasanya dijual oleh pihak ketiga tanpa pengawasan resmi, sehingga konsumen seringkali tidak menyadari risiko keamanan yang terkandung di dalamnya.

Selain itu, risiko juga dapat meningkat setelah perangkat digunakan di rumah. Pengguna disarankan untuk berhati-hati saat menginstal aplikasi, memastikan hanya mengunduh dari sumber resmi seperti Google Play Store, dan menghindari aplikasi bajakan atau dari situs tidak terpercaya.

Sebagai bentuk perlindungan tambahan, penting untuk menghindari pembelian perangkat Android murah dari merek tidak dikenal, terutama yang tidak memiliki sertifikasi keamanan resmi. Langkah-langkah pencegahan ini sangat penting untuk menghindari risiko finansial dan kebocoran data pribadi akibat infeksi malware.

More articles

Latest article